Lihat ke Halaman Asli

Shafaa Saniyya Rissanty

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Pengoptimalisasian Digitalisasi Ekonomi: Mahasiswa KKN UNDIP Mendorong Utilisasi QRIS pada UMKM di Desa Kalangan

Diperbarui: 6 Februari 2024   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Pada era digital saat ini, teknologi terus berkembang untuk memudahkan kehidupan sehari-hari. Terutama dalam bidang ekonomi. Salah satunya termasuk dalam hal pembayaran. Inovasi terbaru yang mulai diterapkan di berbagai negara adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). QRIS merupakan standar kode QR yang memungkinkan transaksi pembayaran digital menjadi lebih cepat, mudah, dan efisien. 

QRIS merupakan inovasi pembayaran digital dari Bank Indonesia. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter negara, terus berupaya mendorong perkembangan sistem pembayaran yang lebih efisien dan inklusif. Bank Indonesia telah memainkan peran kunci dalam pengembangan dan pengenalan QRIS di Indonesia. Mereka bekerja sama dengan bank-bank dan penyedia layanan pembayaran untuk merancang standar QRIS yang dapat diterapkan secara luas di seluruh negeri. Langkah ini sejalan dengan visi Bank Indonesia untuk menciptakan sistem pembayaran yang modern.

Sejak diperkenalkan, QRIS telah mengalami pertumbuhan yang signifikan di Indonesia. Semakin banyak merchant, termasuk warung kecil, restoran, dan toko online, yang mulai menerima pembayaran melalui QRIS. Hal ini menunjukkan adopsi yang cepat dari masyarakat dan semakin kuatnya ekosistem pembayaran digital di Indonesia.

Dok. Pribadi

Penyebar luasan penggunaan QRIS secara masif patut dilakukan juga di kawasan desa. Salah satu upaya ini yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim 1 2024, Shafaa Saniyya Rissanty. Menurutnya, utilisasi QRIS sangatlah berdampak positif bagi segala pihak, baik pelanggan maupun penjual berhak untuk merasakan manfaatnya. 

Penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di pedesaan dapat menjadi langkah penting dalam memperluas penetrasi pembayaran digital di seluruh Indonesia, termasuk di daerah yang terpencil atau kurang terjangkau oleh layanan keuangan konvensional. Berikut adalah beberapa dampak positif penggunaan QRIS di pedesaan:

  1. Peningkatan Aksesibilitas Keuangan: QRIS dapat membantu memperluas aksesibilitas keuangan di pedesaan dengan menyediakan alternatif pembayaran digital yang mudah diakses oleh penduduk setempat. Dengan adanya QRIS, masyarakat pedesaan tidak perlu lagi bergantung pada uang tunai atau pergi jauh ke kota untuk melakukan transaksi keuangan.

  2. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal: Penerapan QRIS di pedesaan dapat memfasilitasi transaksi bisnis antara para petani, pedagang lokal, dan konsumen. Ini dapat membantu meningkatkan aktivitas ekonomi di pedesaan dengan memperlancar aliran uang dan meningkatkan daya beli masyarakat setempat.

  3. Pengurangan Risiko dan Biaya: Penggunaan QRIS dapat membantu mengurangi risiko keamanan yang terkait dengan penggunaan uang tunai di pedesaan, serta mengurangi biaya administrasi yang mungkin terkait dengan transportasi atau penanganan uang tunai secara fisik.

  4. Pendidikan dan Literasi Keuangan: Pengenalan QRIS di pedesaan juga dapat menjadi peluang untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan penduduk setempat. Melalui pelatihan dan program edukasi, masyarakat pedesaan dapat belajar cara menggunakan teknologi pembayaran digital dengan baik dan memahami manfaatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline