Lihat ke Halaman Asli

Cahaya Ujung Samudra

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



Wahai cahaya di ujung samudra
biarkan waktu memenggal uluran jemari
karena kaca ini terlalu buram untuk kau usap

dua putaran sudah sang matahari berjalan
hanya bekas bayangmu yg dapat kuraba
jangan engkau tulis di dada, seribu benci dendam
karena rindu telah membukukan berjuta airmata

wahai cahaya di ujung samudra..
tunggulah tangan ini menyentuh cakrawala
untuk membawakanmu merahnya purnama
dan membelaimu dalam dekapan cinta
menghiaskan sepasang sayap surga

Jangan pernah menangis dalam kelamnya siang
Jangan luruh dalam gemuruh riuh dunia
Mata ini selalu basah membasahkan jejakmu nan kering
Menunggu sang waktu di persimpangan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline