Lihat ke Halaman Asli

Andi Almafhum

Entrepreneur

Mitshubishi Heavy Industries Mengembangkan Reaktor Nuklir "SRZ-1200"

Diperbarui: 10 Oktober 2022   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi pengembangan teknologi (Sumber: shutterstock.com)

"Belajar dari kecelakaan yang besar untuk menciptakan sistem keamanan yang besar juga."

Mitsubishi Heavy Industries (MHI) merupakan salah satu perusahaan inti dari Mitsubishi Group yang bergerak pada bidang rekayasa teknologi elektronik, peralatan listrik, dan elektronik multinasional yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang. Bisnisnya yang berkaitan dengan kontraktor militer dan pertahanan mampu membuat MHI naik daun.

Tidak berhenti hanya disitu saja, MHI terus berkembang dan berinovasi. MHI menggandeng empat perusahaan Jepang untuk menggagas sebuah reaktor nuklir baru yang bernama "SRZ-1200". Empat perusahaan yang digandeng MHI adalah Kansai Electric Power Company, Hokkaido Electric Power Company, Shikoku Electric Power Company dan Kyushu Electric Power Company. Konsorsium yang kuat ini menargetkan project pengembangan "SRZ-200" selesai pada tahun 2030.

Project besar ini mampu menarik perhatian pemerintah Jepang untuk memberi dukungan yang besar guna membangkitkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir. Jepang belajar dari kecelakaan Reaktor Nuklir di Fukushima Daiichi pada 2011 lalu untuk mengembangkan Reaktor Nuklir "SRZ-1200".

Tragedi Kecelakaan Reaktor Nuklir di Fukushima

Tercatat pada tanggal 11 Maret 2011 telah terjadi sebuah bencana alam yang paling  merusak dalam sejarah. Kecelakaan itu terjadi karena gempa bumi yang memiliki kekuatan 9,1 skala richter mengguncang daerah Fukushima dan menyebabkan tsunami dengan ketinggian hingga 40 meter di pesisir pantai timur Jepang.

Bencana itu yang dianggap sebagai pemicu awal akan kebocoran Nuklir di Fukushima. Hantaman tsunami yang kuat dapat merusak tembok penghalang hingga air membanjiri enam bangunan reaktor PLTN di Fukushima. Sehingga, reaktor darurat pun gagal untuk aktif dan memompa air dingin ke reaktor nuklir. Akibatnya inti reaktor nuklir terlalu panas dan menjadikan nuklir unit 1, unit 2, dan unit 3 gagal beroperasi sehingga terjadi sebuah ledakan.

Masyarakat sekitar secara langsung terkena dampak pancaran radioaktif dari nuklir tersebut. Para ahli menyatakan sekitar 18 ribu terabecquerel radioaktif cesium-137, strontium, cobalt, yodium, dan radionuklida lainnya lepas ke Samudra Pasifik.

Inovasi Reaktor Nuklir "SRZ-1200"

Reaktor nuklir merupakan suatu tempat berlangsungnya ekosistem pengelolaan nuklir. Belajar dari kejadian di Fukushima Daiichi, reaktor nuklir "SRZ-1200" memiliki kapasitas 1.200 MWe. Kemampuan "SRZ-1200" untuk melakukan proses produksi hidrogen juga akan dikembangkan sehingga dapat memaksimalkan potensi penggunaan energi yang dihasilkan. 

Desain akumulator serta sistem yang secara efektif juga mengurangi kemungkinan pelepasan radioaktif bila terjadi kecelakaan diluar kendali. Selain itu, desain "SRZ-1200" mampu meningkatkan fleksibilitas operasional yang secara efektif akan memungkinkan pengiriman daya listrik yang stabil bersama dengan sumber daya listrik lain seperti surya panel, kincir, dan sumber tenaga listrik terbarukan yang lain.

Belajar dari kecelakaan yang besar untuk menciptakan sistem keamanan yang besar juga. Inovasi ini merupakan salah satu kontribusi besar dalam upaya pembangunan dan pemberdayaan umat manusia. 





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline