PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Membaca adalah suatu poses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis media kata-kata/bahasa tulis. Tujuan dari membaca itu sendiri adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Jadi, penerjemahan dan linguistik itu merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karena muttarjim yang baik adalah muttarjim yang bisa menerjemahkan dengan cara membaca yang baik dan benar. Kensep-konsep penerjemahan melibatkan pengalihan satu-satuan kebahasaan baik pada tataran kata sampai dengan wacana yang berbeda sehingga hasil terjemahan dapat dibaca dan dimakanai dengan baik. Aspek kebahasaan penting untuk dicermati dalam melakukan kegiatan dan kajian penerjemahan. Oleh karena itu, terdapat asumsi bahwa unsur linguistik merupakan tumpuan dari kegiatan dan kajian penerjemah, karena makna dan bentuk bahasa yang dialihkan. Asumsi yang lainnya adalah bahwa penerjemahan dalam praktek dan kajiannya membutuhkan teori-teori linguistic sebagai sarana untuk membongkar segala kesulitan dan persoalan dalam penerjemahan. Oleh karena itu, di sini akan dibahas bagaimana itu hubungan penerjemahan dengan linguistik dan apa-apa saja metode-metode, tahap-tahap dari terjemahan itu sendiri.
- Rumusan Masalah
- Mengetahui apa hubungan membaca dengan linguistik
- Mengetahui metode-metode dari penerjemahan
- Mengetahui tahap-tahap penerjemahan
- PEMBAHASAN
- Hubungan Tarjamah dengan Linguistik
- Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. (tarigan, 2015) Sedangkan linguistik menurut KBBI adalah ilmu tentang bahasa atau telaah bahasa secara ilmiah. Ilmu linguistik dan cabang ilmu linguistik lain baik itu ilmu psikolinguistik, sosiolinguistik maupun cabang lainnya dapat 'Bercampur" dengan penerjemahan. Oleh karena itu, penerjemahan dengan linguistik tidak dapat dipisahkan. Linguistik memberikan kontribusi dalam mengkaji dan memberikan dan bahkan meneliti area penerjemahan, sedangkan penerjemahan itu sendiri bersinggung langsung dengan linguistik, baik pada tataran teori maupun praktiknya. Hubungan kedua bidang tersebut memberikan gambaran bahwa penerjemahan dan linguistik dapat dikaji secara terpisah maupun bersamaan.
- Metode-Metode Penerjemahan
- Pemahaman metode yang disebutkan sebagai cara kerja atau sistem dalam pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metodologi didalam penelitian linguistik (ilmu bahasa) harus dipertimbangkan dari dua segi, penelitian itu sendiri yang mencakup pengumpulan data beserta cara, dan teknik serta prosedur yang ditempuh; segi lain adalah metode kajian(analisis) yang melibatkan pendekatan (teori) sebagai alat analisis data penelitian. (djajasudarma, 2006) Metode yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus untuk menuju ke kesimpulan yang bersifat umum, lalu ditarik kesimpulan ke-hal yang bersifat khusus. Kedua metode ini digunakan dalam penelitian deskripsi/metode penelitian deskriptif yang bersifat alamiah. Para peneliti bahasa dapat melihat bergbagai metode di dalam penelitian. Metode yang dipilih berhubungan berat dengan prosedur, cara, teknik, dan alat, yang tertuang di dalam ragangan (outline) penerjemahan. Oleh karena itu, sebelum terjun kek penerjemahan, seorng penerjemah harus menjawab tiga buah pertanyaan berikut:
- Urutan apa yang akan dilakasanakan dalam melakasanakan penerjemahan; (2) alat-alat apa yang digunakan dalam mengukur data atau dalam menerjemahkan;(3) bagaimana melaksanakan penerjemahan tersebut. (djajasudarma, 2006)
- Tahap-Tahap Penerjamahan
- Menurut Larson, penerjemahan adalah pengalihan makna dari bahaa sumber ke dalam bahasa sasaran. Selain itu. Dalam penerjemahan juga terjadi penggantian bentuk bahasa sumber dengan bentuk bahasa sasaran. Dalam menerjemahakan bahasa sumber ke bahsa sasarann, bentuk boleh diubah tapi makna harus dipertahankan. Proses itu dapat digambarkan sebagai berikut:
- BAHASA SUMBER BAHASA SASARAN
- Penafsiran makna Pengungkapan kembali
- Maknanya
- Gambar 1.1 proses Penerjemahan menurut Larson
Demikianlah sedikit pemaparan mengenai penerjemahan yang melibatkan ilmu kebahasaan yaitu Linguistik. Meskipun begitu, banyak ahli inguistik yang tidak tertarik dengan penerjemahan dan sebaliknya, banyak ahli penerjemahan yang, menganggap bahwa linguistik tidak mempunyai kontribusi dalam ilmu penerjemahan. Hal ini disebabakan oleh adanya pandangan bahwa penerjemahan bukan merupakan cabang keilmuwan, tetapi penerjemahan dianggap sebagai seni yang terkait dengan menerjemahkan suatu teks, tetapi penerjemahan merupakan suatu disiplin keilmuan yang membutuhkan penelitian. Dalam bidang terjemahan kita sering beranggapan bahwa dengan memiiki kemampuan inguistik dari dua bahasa yang berbeda, seseorang bisa dikategorikan penerjemah. Anggapan ini, tentunya tidak salah namun apa uang dikemukakan di sini sedikit berbeda dengan anggapan mahasiswa/i maupun masyarakat pada umumnya bahwa menjadi penerjemah tidak saja kemampuan linguistik yang menajdi tuntutan utama mmelainkan juga pengetahuan akan budaya mayarakat penutur bahasa sumber dan bahasa sasaran , memiliki pengalaman dari pengetahuan tentang bidang teks yang hendak diterjemahkan dan mampu melihat konteks teks bahasa sumber yang hendak diterjemahkan merupakan syarat mutlak menjadi penerjemah. (bessie, 2017)
KESIMPULAN
Kegiatan penerjemahan tidak bisa dilepaskan dari masalah linguistik. Pemahanaman berbagai unsur dan konsep dalam linguistik dapat memberikan deskripsi bagaimana persoalan penerjemahan dapat diselesaikan dengan baik untuk kajian empirisnya maupun untuk prakteknya. Pengetahuan aspek linguistik yang memadai dapat menopang memahami penerjemahandengan segala aspeknya baik pada tataran mikro kebahsaan sampai dengan makro kebahasaan. Meskipun demikian, aspek linguistik vukan satu-satunya area yang terkait langsung dengan penerjemahan, beberapa aspek lainnya juga perlu mendapat perhatian yang baik, diantaranya masalah kebudayaan yang dapat terkait dengan penerjemahan, teks sumber, teks sasaran ataupun kajian tentang kebudayaan penerjemahan.
Metode yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus untuk menuju ke kesimpulan yang bersifat umum, lalu ditarik kesimpulan ke-hal yang bersifat khusus.
Dalam penerjemahan juga terjadi penggantian bentuk bahasa sumber dengan bentuk bahasa sasaran. Dalam menerjemahakan bahasa sumber ke bahsa sasarann, bentuk boleh diubah tapi makna harus dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA
Bessie, Polce Aryanto. Metode Peneitian Linguistik Terjemahan. Jakarta: Indeks Jakarta, _____2017
Djajasudarma, Fatimah. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. _____Bandung: PT Refika Aditama Bandung, 2006
Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: _____Angkasa Bandung, 2015