Lihat ke Halaman Asli

Kalau Sudah Mendesak, Pekerjaan Apapun Harus Tetap Dijalani

Diperbarui: 29 Mei 2021   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada saat saya masih menjadi mahasiswa baru, sekitar tahun 2018. Saya pernah mengikuti ospek, kalau di kampus saya nama ospek nya adalah Masa Ta'aruf (Mataf). 

Tentu saja, para alumni memberikan wejangan atau nasihat kepada kami mengenai cerita dan pengalaman masa lampau mereka. Dan juga, sebagian mendengarkan nasihat dan membantu kegiatan berlangsung. Namun, yang masih teringat dalam benak saya yaitu, saya teringat salah satu nasehat pada saat Mataf Prodi. Seorang alumni berkata kurang lebih seperti berikut ini:

"Adakah dari adik-adik sekalian yang bercita-cita ingin menjadi supir atau tukang ojek?" 

Mendengar pertanyaan tersebut, seluruh mahasiswa baru tak ada yang menjawab maupun mengacungkan tangan karena merasa itu pekerjaan yang mereka harapkan. Lalu, beliau melanjutkan perkataan nya, "Disini mungkin tidak ada yang bercita-cita seperti itu, akan tetapi itulah hidup. Jika kita sudah kepepet, mau tak mau, apapun pekerjaan nya tetap harus dijalani". Dalam artian pekerjaan yang halal, bukan yang dilarang oleh negara atau pun kepercayaan teman-teman.

Hikmah yang saya dapat dari perkataan beliau adalah:


1. Ekspetasi kadang berbeda jauh dari realita


Hidup memang tak selalu sesuai dengan cita-cita yang kita harapkan, terkadang kita ingin bekerja sesuai bidang yang pernah ditekuni pada saat sekolah, ingin bekerja di sebuah perusahaan korporasi atau bonafit, ingin langsung mendapat pekerjaan setelah lulus dan lain sebagainya.  

Akan tetapi, begitulah kita menjalani hidup, terkadang alurnya tak bisa ditebak. Yang terpenting adalah kita senantiasa berusaha dan berdoa agar harapan kita sedikit demi sedikit bisa tercapai. Kalaupun tidak tercapai, saya pun jadi teringat perkataan bung karno, "Bermimpilah setinggi langit, kalau kau jatuh, maka kau jatuh di antara bintang-bintang". Maksud dari perkataan bung karno tersebut, bukan karena di langit tidak ada gaya gravitasi, tentu bukan. Tetapi, dengan kita bermimpi setinggi langit, tentu usaha yang kita perjuangkan akan lebih memiliki makna ketimbang hanya pasrah dengan kehidupan.

2. Nikmati terlebih dahulu alurnya


Semua pekerjaan memang melelahkan, yang membedakan hanyalah tugas, pokok dan fungsinya saja. Jadi, apa pun pekerjaan yang kita jalani, haruslah tetap bisa menikmati hidup ini. Karena hidup hanya sekali. Alurnya pun selalu maju, tak pernah mundur. Maka, jadikan pekerjaan yang sedang dijalani bernilai ibadah. Syukuri dahulu pekerjaan saat ini, sembari mencari pekerjaan yang diharapkan. Entah itu mencari lowongan pekerjaan, meningkatkan keterampilan, dan lain-lain.

 
3. Pekerjaan yang mudah dilakukan membuat kita tidak stres

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline