Pengembangan wawasan kebangsaan menjadi hal yang sangat penting dalam upaya membangun kohesi social ditengah warga bangsa yang majemuk. Salah satu penguatan wawasan kebangsaan adalah dengan upaya pendidikan sebagai upaya alternative. Apalagi warga negara muda yaitu siswa dan mahasiswa sangat memerlukan wawasan kebangsaan sebagai calon genrasi penerus bangsa. Pendidkan berwawasan kebangsaan dapat diberikan melalui seluruh mata kuliah yang ada,khususnya rumpun ilmu sosial seperti IPS dan PKN. Pendidikan yang berisi muatan wawasan kebangsaan dapat disampaikan dijenjang persekolahan melalui tindakan intrakulikuker, ko-kulikuler, dan esktrakulikuler. Pendidikan kewarganegaraan yang benrmuatan wawasan kebangsaan dapat mengembangangkan karakter mahasiswa yang berwawasan kebangsaan.
Disintegrasi bangsa merupakan ancaman yang sangat nyata bagi negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dalam konteks ini, mahasiswa memiliki peran yang sangat penting, baik sebagai agen perubahan maupun sebagai pemimpin masa depan. Namun, mahasiswa yang memiliki pandangan yang berlawanan kebangsaan sering kali menjadi tantangan besar dalam upaya mempertahankan persatuan dan kesatuan negara.
- Tantangan Disintegritas Bangsa dan Peran Mahasiswa Disintegritas bangsa dapat muncul akibat ketidakcocokan pandangan antar kelompok, konflik identitas, atau bahkan pemahan yang salah mengenangi dasar-dasar Negara dan kebangsaan.
- Penguatan Karakter Mahasiswa untuk menghadapi tantangan, penguatan karakter mahasiswa yang berlawanan kebangsaan bisa dilakukan melalui beberapa pendekatan yang fokus pada pembentukan nilai-nilai yang mendukung persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H