Lihat ke Halaman Asli

Shabrina Nur Ramadhani

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Pendidikan IPS

Mengenal Konsep Diri: Pengaruhnya Terhadap Gaya Belajar Siswa SMA

Diperbarui: 17 Desember 2024   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wawancara dengan narasumber

Konsep Diri menurut William D. Brooks merupakan persepsi individu terhadap dirinya sendiri yang terbentuk melalui pengalaman dan interaksi sosial. Azzahra Nurazizah mendefinisikan konsep diri sebagai penilaian individu yang mencakup aspek fisik, psikis, sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi. Aspek fisik berhubungan dengan kesehatan tubuh, psikis berkaitan dengan harga diri dan kemampuan individu, sosial mencakup hubungan dengan orang lain, emosional berhubungan dengan pengelolaan emosi, aspirasi mencakup cita-cita dan kreativitas, serta prestasi menggambarkan kemajuan yang dicapai. Sedangkan Jalaluddin Rakhmat menjelaskan bahwa konsep diri adalah faktor penting dalam komunikasi intrapersonal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Menurutnya, individu akan bertindak sesuai dengan konsep diri yang mereka miliki.

Konsep diri merupakan aspek krusial dalam perkembangan psikologis remaja, terutama dalam konteks pendidikan. Di tingkat SMA, siswa mengalami berbagai perubahan, baik secara fisik maupun psikologis, yang mempengaruhi cara mereka belajar dan berinteraksi dengan lingkungan akademik. Konsep diri yang positif dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mencapai prestasi yang lebih baik, sementara konsep diri yang negatif seringkali menghambat kemajuan mereka. Melalui wawancara dengan siswa SMA mengenai konsep diri dan pengaruhnya terhadap gaya belajar, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana persepsi mereka terhadap diri sendiri mempengaruhi motivasi belajar dan hasil akademik. Wawancara ini tidak hanya bertujuan untuk menggali pengalaman pribadi siswa, tetapi juga untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai pelajaran mereka.

Terlihat bahwa konsep diri siswa SMA memiliki dampak signifikan terhadap gaya belajar dan prestasi akademik mereka. Siswa dengan konsep diri positif seringkali menunjukkan sikap optimis dan percaya diri dalam menghadapi tantangan belajar. Mereka merasa termotivasi oleh pencapaian sebelumnya dan dukungan dari guru serta keluarga. Misalnya, saat ditanya tentang momen keberhasilan dalam belajar, banyak siswa menyebutkan pengalaman positif yang meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sebaliknya, siswa yang memiliki konsep diri negatif cenderung merasa tertekan ketika menghadapi nilai rendah dan seringkali meragukan kemampuan mereka. Beberapa dari mereka mengungkapkan bahwa pandangan negatif dari teman atau keluarga dapat memperburuk keadaan mental mereka dan membuat mereka merasa putus asa.

Konsep diri berperan kunci dalam proses belajar mengajar. Siswa dengan konsep diri positif cenderung lebih mandiri dalam belajar dan memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk mencapai prestasi. Sebaliknya, siswa dengan konsep diri rendah mungkin menunjukkan sikap negatif terhadap pembelajaran seperti membolos atau tidak menyelesaikan tugas. Secara keseluruhan, pemahaman tentang konsep diri sangat penting bagi pendidik untuk membantu siswa mengembangkan identitas positif dan meningkatkan kemandirian serta motivasi belajar mereka.

Dari hasil wawancara yang dilakukan pada hari Sabtu 14 Desember 2024, Saya Shabrina Nur Ramadhani Mahasiswi semester 3 Jurusan Pendidikan IPS, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan untuk mewawancarai narasumber yang merupakan siswa SMAN 15 Kota Bekasi bernama Muhammad Dafa Al-Haq kelas 10, tepatnya yang sekarang baru menduduki kelas 1 SMA. Saya mewawancarainya dengan metode pendekatan kualitatif kepada narasumber, yaitu dengan bertanya-tanya perihal Konsep Diri berupa bentuk positif dan negatifnya yang ada pada dirinya, yang tentunya hal ini sangat berpengaruh dengan tingkah lakunya atau gaya belajarnya terhadap nilai pelajaran yang dia dapatkan di sekolah.

Pertanyaan dalam wawancara ini meliputi aspek-aspek Konsep Diri, seperti Konsep Diri Positif yang menurut Calhoun & Acocella, individu dengan konsep diri positif cenderung menerima diri mereka tanpa merasa angkuh. Mereka memiliki kerendahan hati dan mampu mengakui kelebihan serta kekurangan mereka. Sebaliknya, individu dengan Konsep Diri Negatif seringkali peka terhadap kritik dan merasa tidak disukai oleh orang lain. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengungkapkan penghargaan kepada orang lain. Serta hal ini yang akan berpengaruh dengan lingkungannya karena konsep diri tidak terbentuk secara terpisah dari lingkungan. Hurlock menyatakan bahwa pengalaman di rumah dan interaksi dengan teman sebaya serta lingkungan sekolah sangat mempengaruhi pembentukan konsep diri.

Pertanyaan wawancara yang saya tanyakan berupa 5 pertanyaan konsep diri yang positif dan 5 konsep diri yang negatif, dan total yang saya tanyakan berupa 10 pertanyaan kepada Dafa. Berikut beberapa pertanyaan wawancara yang saya ajukan, serta jawaban dari Dafa terkait konsep dirinya selama belajar di sekolah:

  1. Apa yang kamu sukai tentang dirimu sendiri?

Dafa menjawab dengan antusias menggambarkan dirinya dengan penuh semangat. Ia berkata bahwa dirinya itu anak yang kreatif dan suka mencari hal-hal baru untuk dicoba. Contohnya seperti dalam hal desain-desain dan editing video, ia sangat tertarik dan suka untuk belajar lebih dalam lagi, dan juga Dafa suka mengeksplor hal-hal baru seperti bepergian ke tempat tempat yang bagus atau aesthetic dan seru untuk dikunjungi dan membuat vlog kecil atau sekedar foto-foto aesthetic saja.

  1. Kapan terakhir kali kamu merasa berhasil dalam belajar? Bagaimana perasaanmu saat itu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline