Lihat ke Halaman Asli

Resensi Novel Catatan Juang

Diperbarui: 20 Mei 2024   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Judul: Catatan Juang
Jenis Buku: Fiksi
Penulis: Fiersa Besari
Penerbit: Mediakita
Tahun Terbit: 2017
Jumlah Halaman: 306 Halaman
 
Catatan juang merupakan novel karya Fiersa Besari yang banyak menggunakan sudut pandang orang ketiga, dimana pemeran utama nya adalah Suar. Suar merupakan seorang sales asuransi dan lulus dengan nilai yang memuaskan. "Kasuarina" adalah nama yg di sematkan ayah nya, yang berarti pohon cemara. Tinggi, kokoh, yang tidak bercabang-cabang.
 
Suatu ketika selepas suar pulang kerja, ia menaiki angkutan umum untuk pulang ke kost-nya, namun ketika hendak turun dari angkut tersebut tak sengaja kaki suar menyenggol sesuatu yaitu sebuah buku diary milik seseorang yg tidak di ketahui, karena ketika suar menanyakan kepada satu satunya penumpang di angkut itu, penumpang itu tidak merasa memiliki nya. Akhirnya buku itu di bawa suar ke kost nya. Ragu- ragu suar membuka buku itu. " Seseorang yang akan menemani setiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya. Tertanda, Juang." Kalimat itulah yang ia temukan di halaman paling depan, tulisan bertinta biru dengan tulisan tangan yang cukup rapih. Suar tidak kehabisan ide untuk mencari si pemilik buku ini namun hasilnya nihil. Akhirnya suar memutuskan untuk membuka kembali halaman pertama dan seiring berjalan waktu tulisan di buku itu menjadi "obat kuat" untuk nya menjalani hari- hari.
 
Pada tulisan pertama suar teringat akan orang tuanya, dimana ia sudah jarang memberi kabar ataupun bercerita karena terlalu sibuk dengan dunianya. Ketika itu suar langsung menghubungi orang tuanya dan mendapatkan ketenangan setelah bercerita kepada orang tuanya. Ternyata benar semua berawal dari "ibu" ketika kita lelah ibu dan ayah lah tempat terbaik untuk pulang selain diri kita sendiri.
 
Di sela-sela perjalanan nya, suar menyempatkan lagi membuka buku bersampul merah itu. Ada beberapa hal yang membuatnya ingin membukanya lagi, pertama karena iya mau tau alamat si pemilik buku, kedua karena ingin membaca buku tersebut, dan ketiga tentu saja karena tulisan di buku itulah elokceritanyapun sambung-menyambung.
Buku catatan juang selalu beriring dengan hari hari suar, karena didalamnya sangat relevan dengan kehidupan suar. Di halaman 272 dimana ada percakapan suar dengan ayah suar  "Apapun yang kamu lakukan, bagaikan kebahagiaan. Jangan disimpan sendiri". Hidup ini bagaikan obat kadang pahit kadang manis, tapi bukankah hidup adalah perjalan memaknai segala problematikanya?
Dari buku ini banyak pelajaran yang dapat di ambil, terkadang kita terlalu memaksa diri kita untuk terus mengejar apa yg ingin kita wujudkan padahal boleh sesekali kita beristirahat dan merenungi nya. Menjalani hidup memang penuh keajaiban karena terdapat warna warni di dalamnya, tapi bukan berarti kita tidak bisa. Hidup ini harus penuh dengan makna agar lelah kita menjadi bahagia pada akhirnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline