Yogyakarta - Di tengah hiruk piruknya kehidupan modern dengan beragam kuliner internasional, ada satu sudut di Pasar Kranggan yang menawarkan sensasi berbeda. Terletak di lantai 2 Pasar Kranggan dengan menghadirkan aroma harum santan berpadu dengan rempah-rempah khas Melayu menyambut setiap pengunjung yang datang ke kedai Roti Jala & Ci Cong Fan Tanah Melayu. Di sini, kenangan masa lalu dan kelezatan kuliner Nusantara seakan hidup kembali.
Roti jala, makanan khas Melayu yang menyerupai sarang laba-laba dengan tekstur lembut dan berpori-pori, menjadi primadona di kedai ini. Proses pembuatannya yang membutuhkan keahlian khusus membuat roti jala menjadi hidangan yang istimewa. Adonan encer dituang secara berulang-ulang dari ketinggian tertentu sehingga membentuk pola yang unik. Roti jala yang sudah matang kemudian disajikan dengan kuah kari atau kuah santan gula merah yang kaya rasa.
"Roti jala ini memang unik. Rasanya gurih, manis, asin, pedas dan tekstur yang tidak biasa. Cocok dimakan sebagai camilan ataupun makanan berat," ujar Autar, salah seorang pengunjung setia kedai ini.
Selain roti jala, ci cong fan juga menjadi favorit para pelanggan. Hidangan asal Tiongkok ini berupa lembaran tipis yang terbuat dari tepung beras, kemudian diisi dengan berbagai macam bahan seperti daging ayam cincang, udang, atau sayuran. Ci cong fan disajikan dengan saus kacang yang gurih atau saus sambal yang pedas.
Kedai makan Roti Jala & Ci Cong Fan Tanah Melayu terletak di lantai dua Pasar Kranggan. Dengan desain interior yang mengusung nuansa tempo dulu, restoran ini menghadirkan suasana hangat dan akrab bagi para pengunjung. Dinding-dindingnya dihiasi dengan foto-foto klasik serta ornamen-ornamen Melayu yang menambah daya tarik tempat ini. Pengunjung tidak hanya datang untuk menikmati makanan lezat, tetapi juga untuk merasakan kembali atmosfer nostalgia masa lalu.
Di balik kelezatan roti jala dan ci cong fan, terdapat kisah menarik tentang kedai ini. Nisa, selaku Co – Founder dari Roti Jala & Cing Cong Fan mengaku ingin memperkenalkan kuliner khas Melayu kepada masyarakat Jawa, dan mengobati keriunduan bagi para perantau.
"Founder dari Roti Jala & Cing Cong Fan sendiri sudah lama tinggal di Batam, sehingga ingin memperkenalkan kepada masyarakat Jawa salah satu kuliner khas Melayu. Selain itu ingin membuat para perantau dapat terobati dengan makanan khas Melayu ini," ungkap Nisa, selaku Co – Founder Roti Jala & Cing Cong Fan.
Untuk menjaga kualitas rasa, pemilik kedai selalu menggunakan bahan-bahan segar dan berkualitas. Santan yang digunakan adalah santan murni, bukan santan instan. Rempah-rempah yang digunakan juga dipilih yang terbaik agar menghasilkan cita rasa yang autentik. Bahan utama dari roti jala nya sendiri yaitu terbuat dari tepung dengan kualitas terbaik, sehingga menghasilkan tekstur yang kenyal dan lembut.
Kedai Roti Jala & Ci Cong Fan Tanah Melayu tidak hanya menyajikan makanan, tetapi juga menghadirkan suasana yang nyaman dan hangat. Interior kedai yang didominasi oleh warna-warna cerah dan perabotan kayu memberikan kesan yang homey. Pelayanan yang ramah dari para pelayan juga membuat pengunjung merasa seperti di rumah sendiri.
"Selain rasanya yang enak, suasana di sini juga bikin betah. Cocok buat nongkrong sama teman atau keluarga," ujar Autar.
Keberadaan kedai Roti Jala & Ci Cong Fan Tanah Melayu di Pasar Kranggan menjadi bukti bahwa kuliner tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat. Dengan menghadirkan kembali rasa-rasa yang sudah jarang ditemui, kedai ini berhasil memikat hati para pencinta kuliner.