Lihat ke Halaman Asli

Artikel Psikologi

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

The Power of Smell Receptors

“ Rasakan sensasinya !!!” Pasti kalimat ini sudah tidak asing lagi di telinga kita bukan ? Sebelum memasuki lebih dalam, saya akan bertanya lebih dahulu. Sebenarnya apa sih arti sensasi itu ? Dan apa maksud dari istilah tersebut ? Di artikel yang saya tulis ini, saya akan menguraikannya secara rinci.

Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi dari lingkungan luar. Secara harfiyah, sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris yang artinya alat pengindraan yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Adapun secara istilah, sensasi dapat diartikan sebagai aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indera kita seperti halnya cuaca yang panas, dan lezatnya masakan Ibu tercinta. Singkatnya, sebuah sensasi dipandang sebagai kandungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan spontan. Alat indera itu sendiri merupakan organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Semua organisme memiliki reseptor sebagai alat penerima informasi yang dapat berasal dari luar dan dari dalam dirinya. Alat indera yang ada pada diri kita ada 5 macam, yaitu indera penglihatan, indera pendengaran, peraba, pengecap, dan pembau.

Dari kelima indera yang paling unik adalah indera pembau. Kenapa ? Ya, karena indera pembau merupakan satu-satunya modalitas sensorik yang tidak perlu melewati berbagai bagian otak yang terletak di bawah korteks karena perangsangan reseptor-reseptor pembau langsung dihantarkan pada korteks di otak. Penelitian bahkan telah menunjukkan bahwa indera pembau kita 10.000 kali lebih peka daripada indera pengecap. Ada beberapa teori yang membagi pembau ke dalam tujuh, yakni : camphor, musky, floral, minty, ethereal, dan yang tajam (cuka), dan bau busuk (telur). Hidung manusia sangat sensitif terhadap bau daging busuk, dan mampu mendeteksi 100 milyar gram bau semacam ini hanya dalam 0,9463 liter udara.

Penasaran bagaimana cara kerja pada alat pembau manusia ? Okay, di sini saya akan mengulasnya. Indera pembau mendeteksi adanya molekul-molekul di udara. Di dalam rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau karena pada organ ini ada organ yang berperan sebagai pendeteksi bau (smell receptors). Reseptor ini jumlahnya sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan dikirim ke olfactory melalui saraf olfactory. Di bagian inilah yang akan mengirim sinyal ke otak yang kemudian diproses oleh otak; bau apakah yang telah tercium ? apakah nasi bebek yang sedap ataukah menyengatnya bau sungai yang penuh sampah ?

Di dalam indera pembau ini juga ada keunikan tersendiri. Ternyata, perempuan memiliki indera pembau yang lebih baik daripada laki-laki. Tingginya tingkat hormon estrogen yang dimiliki perempuan diketahui dapat mengaktifkan reseptor-reseptor pembau. Kepekaan perempuan bervariasi tergantung pada siklus hormonal mereka, dan menjadi jauh lebih hebat ketika periode produksi estrogen meninggi. Perlu kita ketahui juga, ada beberapa bau-bauan yang harum memiliki efek menenangkan dan juga dapat menurunkan tekanan darah. Seperti bau pantai contohnya yang bahkan bisa mengurangi tingkat kecemasan pada diri kita.

Oleh : Shabrina Aulia Tsaani

NIM : 14410034

Kelas : Psikologi - A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline