Lihat ke Halaman Asli

Shabilla Ramadhita Algiani 090

akun publikasi media massa kkn

KKN UNRAM: Pembuatan Pupuk Organik Padat dengan Bahan Sederhana

Diperbarui: 2 Maret 2022   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Desa Rempek, Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara mempunyai potensi peternakan yang cukup besar. Berdasarkan data desa pada tahun 2020 jumlah populasi khususnya ternak sapi mencapai 1,537 ekor. Populasi yang besar ini menghasilkan limbah kotoran yang melimpah. Namun, selama ini limbah peternakan tersebut masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga sangat mengganggu masyarakat khususnya yang tinggal disekitar kandang. Limbah peternakan merupakan sumber pupuk organik yang sangat baik apabila dikelola dengan baik.

Berdasarkan kondisi tersebut, sebagai salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat serta dalam rangka pemanfaatan limbah ternak yang tidak terpakai, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Mataram menyelenggarakan pelatihan pembuatan pupuk kompos bersama kelompok ternak dan masyarakat sehingga limbah peternakan tersebut memiliki nilai guna dan dapat dimanfaatkan oleh petani yang ada di Desa Rempek.

Mahasiswa KKN Universitas Mataram priode 2021/2022 berupaya mengatasi permasalahan dengan memberi solusi alternatif dalam mengolah limbah ternak menjadi pupuk kompos, selain cara pengolahan yang mudah, pembuatan pupuk kompos ini juga tergolong murah dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Bahan utama yang digunakan untuk membuat pupuk kompos ini adalah kotoran ternak sapi, EM4, air cucian beras, dan air bersih.

Dokpri

Hal pertama yang dilakukan untuk membuat pupuk kompos adalah memastikan bahwa limbah ternak yang digunakan sudah kering, dikarenakan hal ini akan berpengaruh pada saat proses pembusukan dan akan memakan waktu yang cukup lama apabila limbah ternak yang digunakan belum kering. Selanjutnya adalah mencampurkan semua bahan dan pastikan semua campuran cairan tersebut tercampur rata dengan kotoran ternak yang digunakan. Setelah tercampur tempatkan pupuk kompos ditempat yang berventilasi atau terhindar dari panas matahari dan air hujan agar tidak terjadi penguapan saat proses penguraian bakteri, kemudian tunggu hingga 21 hari untuk memastikan bahwa pupuk siap digunakan.

Dokpri

Dengan adanya pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik, diharapkan dapat membantu petani maupun peternak untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline