Lihat ke Halaman Asli

Sasaran Dakwah, dari Muslim kepada Mukmin

Diperbarui: 14 Juli 2024   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Syamsul Yakin dan Shabila Izzaturahma, Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sasaran dakwah selanjutnya adalah umat islam berniat menjadi mukmin. Dakwah harus mendatangkan perubahan positif dari umat Islam atau ketundukan kepada orang-orang yang beriman atau beriman penuh kepada Allah, malaikat-Nya, rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, dan sebagainya.

Makna Islam dapat dipahami melalui ayat-ayat . "Ya Tuhan, jadikan kami berdua Muslim (orang-orang yang tunduk) kepada-Mu dan jadikanlah keturunan kami Muslim (orang-orang yang tunduk) kepada-Mu dan tunjukkan kepada kami hukum dan ibadah kami serta terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah yang menerima taubat, Yang Maha Penyayang. (QS. al-Baqarah/2: 128).

Sedangkan orang-orang yang beriman menurut ketentuan Al-Quran adalah: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang apabila nama Allah disebutkan, hati mereka gemetar, dan ketika ayat-ayat-Nya dibacakan, keimanan mereka bertambah (karena itu), dan hanya kepada-Nya mereka bertawakal" ( QS. al-Anfal/8: 2).

< br> Hanya gemetar saja dan tidak cukup untuk menumbuhkan keimanan, orang-orang mukmin pun bersabda: "Orang-orang yang melaksanakan shalat dan memakan sebagian dari makanan yang telah Kami berikan kepada mereka, itulah orang-orang yang beriman yang sejati. Mereka akan mencapai derajat (yang tinggi) di hadapan Tuhannya, dan diampuni serta diberi nutrisi (nikmat) yang mulia" (QS. al-Anfal/8: 3-4).

Oleh karena itu, berdakwah kepada umat Islam adalah sebuah ajakan kepada mereka untuk menunaikan shalat, membayar zakat, dan berangkat haji setelah memenuhi syarat-syarat hijrah dai mengucapkan hal-hal yang baik atau berdiam diri (HR. Bukhari dan Islam). Kedua, "Seorang mukmin mencintai saudaranya seperti dirinya sendiri" (HR. Bukhari dan Muslim). Ketiga, "Barangsiapa yang beriman kepada Tuhan dan Hari Akhir, hendaklah dia menghormati tamunya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Tetapi iman tidak terletak pada kata-kata, Allah berfirman: "Manusia mengira mampu melakukannya ? dibiarkan saja sambil berkata, "Kami telah beriman", bukankah mereka diuji? (QS. al-Ankabut/29:2). Seorang mukmin yang lulus ujian keimanannya menjadi seorang muhsin, yaitu seorang muslim yang kuat imannya dan akhlaknya baik lahir dan batin.*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline