Lihat ke Halaman Asli

Ilmu Dakwah

Diperbarui: 4 Juli 2024   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Syamsul Yakin dan Shabila Izzaturahma, Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dakwah dapat dikatakan suatu ilmu bila bersifat empiris.

Artinya memang demikian. tercipta melalui proses penelitian (baik penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan). Dakwah juga dianggap sebagai ilmu jika diperoleh melalui proses pengamatan (individu atau kelompok) dan percobaan berulang-ulang hingga menghasilkan suatu konsep dan teori.

Selain itu ilmu dakwah juga harus sistematis atau terencana, dengan metode berpikir ilmiah yang obyektif sehingga setiap orang mudah mempelajarinya. dengan menggunakan metode jangka panjang.

Selanjutnya hakikat dan bagian-bagian ilmu dakwah harus dijelaskan secara tepat agar hubungan antara hakikat dan hakikat ilmu dakwah 'wah dapat terjalin dengan baik. pemahaman yang benar dan komprehensif. Artinya ilmu dakwah harus analitis.

Ilmu dakwah juga harus objektif. Dakwah hanya bisa dianggap ilmiah jika didasarkan pada fakta dan bukan fiksi atau emosi. Lebih lanjut, makna objektivitas dalam konteks ini adalah tidak dipengaruhi oleh pandangan internal.

Ilmu dakwah juga harus diverifikasi atau dibuktikan. Artinya konsep dan teori yang dikembangkan didukung oleh fakta. Dengan kata lain kebenaran dakwah dapat diverifikasi berdasarkan fakta dan data yang ada. Dakwah juga dapat dikatakan sebagai ilmu apabila dapat didekati secara kritis. Artinya ilmu dakwah merupakan hasil proses menyeluruh yang mencakup analisa dan evaluasi secara cermat. Berpikir kritis merupakan cara berpikir ilmiah yang menyikapi ilmu dakwah. Selanjutnya ilmu dakwah harus menghormati kaidah ilmu. Artinya ilmu dakwah disusun secara sistematis, obyektif, rasional dan empiris sebagai suatu ilmu.

Terakhir, ilmu dakwah harus logis. Artinya ilmu dakwah harus sesuai dengan logika, benar nalar dan masuk akal.

Inilah delapan ciri ilmu dakwah, yaitu eksperimental, sistematis, analitis, obyektif, dapat diverifikasi, kritis, ilmiah dan logis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline