Lihat ke Halaman Asli

Mesha Christina

TERVERIFIKASI

Pengumpul kepingan momen.

Kedutan, Bukanlah Mitos Absurd

Diperbarui: 4 April 2017   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1303535594976231051

"Mata kanan kedutan ada apaan ya bu?" Itulah pertanyaan Mbak Lina suatu pagi saat kami chatting. Selama ini, di masyarakat kita -apalagi orang Jawa-, memang beredar mitos-mitos tentang kedutan. Semua orang pasti pernah mengalaminya. Konon  kedutan bisa memberikan sebuah pertanda apa yang akan kita alami. Contohnya saja, kedutan pada kelopak mata kanan bawah tandanya akan bersedih, kedutan pada ekor mata sebelah kanan bawah berarti akan bertemu orang jauh, dan sebagianya. Untuk tahu lebih banyak tentang 'arti' kedutan silakan tengok di Primbon saja. :P Semalam sampai siang ini, saya juga mengalami kedutan, tepatnya di tangan kiri dekat lipatan siku. Nggak tahu deh, kalau di Primbon ini pertanda apa. Yang jelas saja jadi penasaran tentang kedutan. Mengapa bisa dijadikan sebuah firasat, dan apa arti yang sebenarnya dari sebuah kedutan. Karena saya yakin, kedutan pasti lah sebenarnya berhubungan dengan kesehatan. Bukan mitos-mitos absurd yang selama ini beredar. Seperti biasa, akhirnya saya iseng googling dan saya dapatkan sedikit  informasi tentang si kedut-kedut yang terkadang mengganggu ini.  Dalam dunia kesehatan, kedutan sebenarnya salah satu sinyal yang diberikan oleh tubuh melalui otot. Tak jauh berbeda dengan kram, kedutan merupakan hasil aliran listrik syaraf tak normal pada otot. Bedanya, jika pada kram terjadi gelombang listrik yang terlalu besar, sedangkan kedutan terjadi aliran listrik secara paksa, atau tanpa disadari dan terjadi terus-menerus. Kontraksi ini diteruskan melalui syaraf pada target otot di luar kontrol. Dan bila dianalogikan, ibarat orang yang menerima informasi secara berlebihan dan sudah overload, lama-kelamaan akan melakukan hal-hal di luar normal, karena menerima informasi yang berlebihan. Umumnya, kedutan terjadi pada bagian tubuh yang lelah seperti wajah,  mata, tangan, kaki, dan dada. Sifat lelahnya bukan diakibatkan aktivitas berat, tetapi dilakukan dalam jangka waktu panjang di luar batas normal, sehingga memicu kelelahan. Misalnya, terlalu lama menggunakan komputer, kurang tidur, bekerja terus-menerus tanpa istirahat, atau lainnya. Pada kondisi stres, kedutan akan semakin parah, bahkan kontraksi tanpa sadarnya akan semakin kuat. [caption id="attachment_102621" align="alignleft" width="259" caption="kedutan pada mata disebut tik (metrogaya.com)"][/caption] Dari beberapa organ yang bisa kedutan, biasanya mata menjadi yang paling sering mengalaminya. Menurut istilah kedokteran, kedutan pada mata disebut tik. Dapat terjadi karena gerakan sekelompok otot yang terkoordinir dan berulang. Umumnya disebabkan karena stres dan lelah pada mata. Gejala lainnya penyebab tik ini adalah fasikulasi, yaitu berkerutnya sekelompok serabut otot yang bisa dilihat dan dirasakan sebagai getaran/denyutan di bawah kulit. Gerakan otot ini sangat halus, jadi hanya bisa dirasakan oleh orang yang mengalaminya. Sejauh ini, mata kedutan memang tidak berbahaya. Meski begitu, tetap saja mengganggu bagi mereka yang mengalaminya. Apalagi kalau sering, sehingga mengganggu saat sedang beraktivitas. Bagi mereka yang menderita stroke, kedutan juga sering timbul. Selain itu, mereka yang sering mengalami kelelahan pada mata juga rentan terhadap kedutan. Kedutan juga bisa merupakan pertanda gejala neuropati seperti ALS (amyotrophic lateral sclerosis). Gangguan ini merupakan penyakit degeneratif yang biasanya diidap orang-orang lanjut usia di atas 50 tahun. Namun, umumnya kedutan akibat ALS tak terjadi secara mandiri, melainkan disertai gejala lain, seperti kesemutan dan kelemahan pada anggota gerak seperti tangan dan kaki. Jika disertai kelemahan pada otot napas, serangan penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Secara medis, kedutan bisa disembuhkan dengan obat-obatan. Nah, obat yang diberikan itu bisa melemaskan otot. Hanya saja, obat tersebut diberikan pada mereka yang sering mengalami kedutan saja. Namun, pada umumnya, kedutan bisa hilang sendiri, sekalipun dibiarkan. Tak perlu dipijat-pijat atau diberi obat. Hal ini wajar, namun kalau terlalu sering harus dibawa ke dokter, tuh. Hmm, jadi firasat apakah kedutan di lipatan siku kiri saya ini? Atau disebabkan karena apakah?  Sepertinya tangan saya sedang stres, karena setiap hari pegangnya keyboard teruuuss, bosan. Sampai saat ngetik ini, tangan saya masih saja berkedut-kedut. :roll: *sumber informasi : tabloidnova.com dan kidnesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline