Lihat ke Halaman Asli

Manfaat Pengembangan Pendidikan dari Sudut Pandang Filsafat Idealisme dan Filsafat Realisme

Diperbarui: 4 Desember 2024   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat Realisme (sumber: Hipwee.com)

Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang memiliki pemahaman bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide. Sebelum menjadi sebuah aliran filsafat yang berkembang di abad ke- 19 M.

 sebenarnya gagasan-gagasan idealisme telah diperkenalkan oleh Plato jauh sebelum itu. Secara historis, idealisme telah diformulasi dengan jelas dan diintrodusir oleh Plato pada abad ke-4 sebelum Masehi (S.M). Dengan gagasan-gagasan dan pemikiran filosofis tersebut, akhirnya Plato dijuluki dengan bapak idealisme. 

Menurut Herman dalam jurnal penelitian oleh Rusdi (2013), mengatakan idealisme merupakan pandangan yang menyimpulkan bahwa alam merupakan ekspresi dari pikiran, juga mengatakan bahwa subtansi dari dunia ini adalah dari alam pikiran serta berpandangan bahwa hal-hal yang bersifat materi dapat dijelaskan melalui jiwa.

Filsafat Idealisme sebagai salah satu aliran filsafat memiliki pengaruh yang besar dalam implementasi pendidikan. Kenyataan dan kebenaran sesuatu, bagi idealisme pada hakikatnya sama kualitasnya dengan hal-hal yang bersifat spiritual atau ide-ide. Idealisme memiliki keterkaitan dengan konsep-konsep abadi (ideas), seperti kebenaran, keindahan dan kemuliaan.

Implikasi filsafat pendidikan idealisme yang dapat disebutkan diantaranya sebagai berikut: (1) Tujuan: untuk membentuk karakter, mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial, (2) Kurikulum: pendidikan liberal untuk pengembangan kemampuan rasional dan pendidikan praktis untuk memperoleh pekerjaan, (3) Metode: diutamakan metode dialektika, tetapi metode lain yang efektif dapat pula dimanfaatkan, (4) Pendidik bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan melalui kerja sama dengan semua unsur yang ada di alam, (5) Peserta didik bebas untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan dasarnya.

Kurikulum merdeka memberikan tujuan pendidikan idealisme untuk individual melalui rasa syukur terhadap Tuhan sebagai pencipta melalui kegiatan berdoa sebelum dan setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan pendidikan idealisme bagi kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan sesama manusia. Karena dalam spirit persaudaraan terkandung suatu pendekatan seseorang kepada yang lain.

 Seseorang tidak sekadar menuntut hak pribadinya, namun hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya terbingkai dalam hubungan kemanusiaan yang penuh pengertian dan rasa saling menyayangi. 

Tujuan ini dalam kurikulum saat ini dapat dijumpai pada karakter-karakter profil pelajar pancasila yaitu gotong royong. Gotong royong menjadi salah satu aspek kegiatan yang mencerminkan kegiatan sosial. 

Sedangkan tujuan secara sintesis dimaksudkan sebagai gabungan antara tujuan individual dengan sosial sekaligus, yang juga terekspresikan dalam kehidupan yang berkaitan dengan Tuhan. Hal ini telah tertuang dalam pelaksanaan kurikulum merdeka berupa kegiatan proyek penguatan profil pelajar pancasila. Karakter-karakter tersebut secara kolaborasi akan menjadi bagian dari tujuan pendidikan idealis.

Menurut Muhmidyeli (2011), mengatakan bahwa realisme adalah ajaran filosofis yang menganggap bahwa suatu kebenaran adalah gambaran nyata atau salinan nyata dunia realitas dari suatu gagasan yang ada dalam pikiran seseorang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline