Lihat ke Halaman Asli

Problematika Diaspora di Timnas Indonesia

Diperbarui: 8 Oktober 2024   04:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Squad Timnas Indonesia. Sumber : Website PSSI (https://www.pssi.org/news)

Pembahasan mengenai pemain diaspora dalam Timnas Indonesia telah menjadi topik yang cukup kontroversial selama beberapa waktu terakhir. Pemain diaspora, yakni mereka yang memiliki darah Indonesia dari orang tua atau kakek nenek, banyak yang dinaturalisasi untuk memperkuat tim nasional. Beberapa nama besar, seperti Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, adalah contoh pemain diaspora yang baru-baru ini dinaturalisasi dan diharapkan dapat membawa dampak positif bagi tim Garuda.

Perbedaan Pandangan Terhadap Pemain Diaspora

Meskipun para pemain diaspora telah membawa hasil yang baik, seperti kenaikan peringkat FIFA Indonesia dari posisi 173 ke 129, hal ini tetap memicu pro dan kontra. Ada kalangan yang merasa bahwa dengan populasi Indonesia yang besar, seharusnya pemain lokal mampu menjadi tulang punggung tim nasional tanpa harus mengandalkan naturalisasi. 

Mereka berpendapat bahwa naturalisasi mengurangi kesempatan bagi pemain lokal yang telah berjuang di liga domestik selama bertahun-tahun.

Di sisi lain, pihak yang mendukung naturalisasi berargumen bahwa pemain diaspora yang berkompetisi di liga-liga besar Eropa memiliki kualitas yang lebih baik karena mereka terbiasa dengan standar sepak bola internasional. Hal ini dapat meningkatkan level permainan Timnas Indonesia secara keseluruhan dan memberikan pengalaman baru yang mungkin belum banyak dimiliki oleh pemain lokal.

Menghadapi Perpecahan

Di tengah pro dan kontra yang ada, sangat penting bagi semua pihak untuk tidak terpecah oleh perbedaan pendapat. Dukungan penuh dari masyarakat Indonesia terhadap Timnas sangat dibutuhkan, terlebih saat ini tim sedang dalam masa persiapan menghadapi kompetisi penting seperti Kualifikasi Piala Dunia. 

Kebijakan naturalisasi yang dilakukan PSSI juga tidak sembarangan; mereka hanya memilih pemain diaspora yang benar-benar memiliki darah Indonesia dan memiliki kualitas tinggi.

Kesimpulan

Perbedaan pandangan terkait pemain diaspora tidak seharusnya memecah belah semangat nasionalisme. Bagaimanapun, tujuan utama adalah meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia di kancah internasional. Semua pihak perlu bersatu dalam mendukung Timnas Indonesia, baik pemain lokal maupun diaspora, karena keduanya memiliki peran penting dalam membawa Merah Putih ke level yang lebih tinggi. Alih-alih terpecah oleh perbedaan, lebih baik kita berfokus pada kemajuan dan prestasi bersama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline