Lihat ke Halaman Asli

Menggali Tren Digital Marketing yang Belum Banyak Orang Ketahui

Diperbarui: 27 November 2024   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di era digital saat ini, digital marketing telah menjadi tulang punggung banyak bisnis, dari yang kecil hingga raksasa perusahaan global. Namun, meskipun banyak orang sudah familiar dengan konsep dasar seperti SEO, iklan PPC, dan media sosial, masih ada banyak aspek menarik dan tren terbaru dalam dunia digital marketing yang mungkin belum banyak diketahui. Dalam artikel ini, kita akan menyelami beberapa sudut pandang unik dan tak terduga mengenai digital marketing yang mungkin belum Anda ketahui.

1. Mikromomen: Seni Memanfaatkan Detik-Detik Kecil

Mungkin Anda sudah tahu bahwa waktu adalah uang dalam dunia digital marketing. Tetapi tahukah Anda tentang konsep "mikromomen"? Mikromomen adalah momen-momen kecil di mana konsumen mencari jawaban atas pertanyaan mereka dengan cepat, biasanya melalui ponsel. Contohnya bisa berupa seseorang yang mencari restoran terdekat saat sedang dalam perjalanan atau yang memeriksa ulasan produk di tengah-tengah pertimbangan pembelian.

Menggunakan mikromomen ini untuk kepentingan marketing bisa sangat efektif. Kampanye yang memanfaatkan mikromomen membutuhkan respons yang cepat dan relevansi tinggi. Anda perlu hadir di saat yang tepat, di perangkat yang tepat, dan dengan informasi yang tepat, sering kali dalam hitungan detik. Dengan penggunaan alat otomatisasi, AI, dan data lokasi, bisnis bisa lebih mudah menjangkau konsumen dalam mikromomen ini, yang berpotensi meningkatkan tingkat konversi secara signifikan.

2. Neuro-Marketing: Mempengaruhi Perilaku Konsumen dengan Ilmu Otak

Banyak orang mengira bahwa pemasaran hanya soal iklan dan promosi, namun sebenarnya ada unsur psikologi yang sangat kuat di balik setiap keputusan pembelian. Di sinilah neuro-marketing berperan. Konsep ini menggabungkan prinsip psikologi dan neurosains untuk memahami bagaimana otak manusia bereaksi terhadap stimulus pemasaran.

Beberapa strategi yang digunakan dalam neuro-marketing melibatkan pengujian visual (seperti warna dan desain) atau suara (seperti iklan dengan musik yang membangkitkan emosi tertentu). Penelitian menunjukkan bahwa konsumen cenderung lebih mudah mengingat merek yang menggunakan warna cerah atau desain yang memicu emosi positif. Sederhananya, neuro-marketing mencoba "menghitung" respon emosional otak terhadap iklan atau konten, untuk merancang pengalaman yang lebih menarik dan memikat.

Contoh nyata penerapan neuro-marketing adalah saat Anda melihat sebuah iklan dengan musik yang menggugah emosi atau dengan visual yang terkesan memori masa kecil, yang otomatis memicu keterikatan emosional terhadap merek. Ini bukan hanya soal menarik perhatian, tetapi soal membuat konsumen merasa lebih dekat dengan merek tersebut, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk melakukan pembelian.

3. Pemasaran Berbasis Kepercayaan: Kekuatan Review dan Ulasan Pengguna

Di dunia yang penuh dengan pilihan, kepercayaan menjadi faktor kunci dalam keputusan pembelian. Salah satu cara paling kuat untuk membangun kepercayaan adalah dengan memanfaatkan ulasan dan testimonial dari pelanggan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 84% konsumen percaya pada ulasan online sama seperti mereka mempercayai rekomendasi dari teman atau keluarga.

Namun, hal ini tidak hanya tentang jumlah ulasan, tetapi juga tentang kualitas dan keterlibatan. Ulasan yang terperinci, bermanfaat, dan bersifat otentik jauh lebih efektif daripada sekadar rating bintang. Ulasan ini dapat berfungsi sebagai alat pemasaran yang sangat efektif karena mereka berfungsi sebagai "sosial bukti" yang menunjukkan bahwa produk atau layanan Anda telah dicoba dan dinilai baik oleh orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline