Lihat ke Halaman Asli

Sewa Saja

jasa persewaan gadet dan laptop

Usaha Tanpa Modal Finansial

Diperbarui: 10 November 2021   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebagian orang akan berkomentar bagaimana mungkin bisa merintis suatu usaha tanpa modal, dan sebagian orang akan berfikir mungkin saja dan yang berfikir mungkin berarti anda satu frekuensi dengan saya.

Ok saya jelaskan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman saya saja, modal yang di maksud di sini adalah modal secara finansial, karena merintis atau membangun suatu usaha tidak berdasar pada modal finansial saja, ada modal lainnya yang harus dimiliki antara lain skill atau kemampuan, pengalaman, kepercayaan, relasi, strategi usaha yang akan dirintis dan masih banyak modal pendukung lainnya supaya usaha yang dirintis bisa berkembang.

Kembali ke topik lagi yaitu modal secara finansial, yang saya tulis di sini bukan sekedar teori, ini murni pengalaman mulai dari saya merintis usaha sampai usaha tersebut dapat berkembang dan bertahan sampai saat ini, makanya pengalaman tersebut saya bagi di sini. ok saya bercerita sedikit tentang profil saya, setelah lulus dari SMK saya tidak langsung kuliah karena keterbatasan biaya, sehingga saya menunda keinginan untuk bisa kuliah, setelah ada sedikit biaya kemudian tahun berikutnya saya ambil pendidikan D1 jurusan Teknik Komputer berawal dari sini saya mulai mengenal dunia teknologi informasi, setelah lulus saya langsung  bekerja di toko komputer sebagai teknisi dengan gaji paspasan tapi bersyukur kadang ada sampingan yang cukup untuk tambah tambah biayai kuliah, jadi selama 4 tahun saya kerja sambil kuliah dan ambil jurusan Teknik Informatika, kemudian setelah lulus kuliah saya kerja  sebagai teknisi diperusahaan yang bergerak di bidang jasa sewa perangkat IT. Mulai dari sini saya banyak belajar, wawasan saya makin berkembang, pengalaman bertambah, relasi makin banyak, dan kunci sukses saya adalah kepercayaan.

Sekian lama bekerja dengan penghasilan pas pasan sementara kebutuhan hidup terus meningkat membuat saya berfikir bagaimana caranya agar mendapatkan penghasilan lebih, hal ini lah yang memicu saya untuk keluar dari zona nyaman,  saya mempunyai ide untuk merintis usaha yang  sesuai dengan skill dan pengalaman saya yaitu jasa persewaan perangkat IT, akan tapi kendalanya saat itu saya tidak mempunyai modal finansial, sedangkan untuk merintis usaha ini membutuhkan modal finansial yang tidak sedikit. akhirnya untuk mewujudkan usaha tersebut saya gunakan modal lain yaitu kepercayaan dan strategi usaha.

sebagai langkah awal yang saya lakukan adalah resign dari pekerjaan memang pilihan berat tapi inilah salah satu cara keluar dari zona nyaman dan tentunya agar bisa lebih fokus belajar merintis usaha, konsekuensinya jadi semakin minim pendapatan, jelas di awal transisi pasti ada banyak resiko yang harus saya hadapi, tapi saya tetap berpegang teguh dan fokus belajar merintis usaha, ada beberapa tahapan tahapan strategi usaha  yang saya terapkan dan tentunya tahapan ini juga berlaku diterapkan oleh perintis usaha yang sudah ada modal finansialnya akan tetapi ada pengecualian tahapan strategi yang tidak berlaku untuk perintis bisnis yang sudah ada modal finansialnya.tahapan strategi tersebut antara lain :

1. Strategi pertama adalah belajar menjadi marketing

Karena dari sinilah awal mula roda usaha bisa berjalan. keberhasilan usaha terutama di bidang jasa akan ditentukan dari kemampuan marketingnya. maka dari itu saya terus belajar ilmu maketing baik dari rekan, dari senior saya waktu bekerja, tentunya banyak menggali ilmu dari marketing marketing sukses dibidang yang akan saya rintis.

2. Strategi kedua belajar mendapatkan konsumen.

Pada tahapan ini saya mulai belajar membaca pasar, dalam arti belajar memahami kebutuhan calon konsumen, kemudian mulai melakukan pengajuan penawaran kerjasama ke perusahaan perusahaan baik melalui email ataupun door to door langsung saya lakukan.

3. Strategi ketiga setelah mendapatkan konsumen bangun kepercayaan dari pemodal

Pemodal yang dimaksud yaitu pemilik bisnis yang sama, saya bangun kepercayaan dari mantan bos tempat saya bekerja dengan konsep bagi hasil 70 - 30, karena saya merintis usaha tanpa modal finansial jadi saya sangat bergantung sama kepercayaan pemodal tadi, untuk bisa mendukung usaha yang dirintis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline