Lihat ke Halaman Asli

Pikiran Nepotisme Saya

Diperbarui: 6 Juli 2015   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari ini pikiran saya masih terpaku pada rasa nepotisme dalam kehidupan saya, nilai yang dianggap baik bagi sebagian orang nilai yang dianggap wajar bagi sebagian orang nilai yang dipakai bagi sebagian orang.

Berangkat dari wikipedia nepotisme itu adalah lebih memilih berdasarkan hubungan bukan berdasarkan kemampuan. Jika kita menilik prilaku nepotisme ini telah dilakukan pada zaman abad pertengahan bisa diambil contoh pada zaman Paus Kallitus III, dari literature yang saya ketahui bahwa Paus dilarang untuk menikah bahkan memiliki anak kandung tapi dengan hasrat untuk menaikan bahkan meningkatkan citra keluarganya maka Paus Kallitus III mengankat keponakan-keponakannya untuk menjadi kardinal di beberapa tempat kelak posisi kardinal ini akan menjadi batu loncatan untuk menjadi Paus berikutnya.

Pengangkatan berdasarkan hubungan ini selalu didasari pada naluri ingin mengangkat derajat keluarganya, tanpa memperhatikan kemampuan. Dan hari ini praktik nepotisme itu terus berlanjut, dengan cara-cara yang samar bahkan dengan cara yang lebih frontal dengan memasukan anggota keluarga inti nya dalam kegiatan kelembagaan.

Pengankatan ini pun tidak memulai dari bahwa bahkan cenderung pada posisi yang lebih tinggi dari para seniornya yang telah berkecimpung lebih dulu. Dengan mengabaikan prosedur atau SOP yang telah dibuat dan disetujui langsung saja mengangkat anggota keluarganya untuk mengisi posisi yang cukup strategis tapi tidak mengetahui apa yang akan dikerjakan.

Praktek ini seharus nya dibasmi bahkan di hilangkan karena merugikan bagi sebagian orang yang seharusnya memiliki kemampuan untuk mengisi jabatan tertentu. Batusangkar, 07 Februari 2014

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline