Lihat ke Halaman Asli

Seviyana P

Digital Marketing

5 Alasan Bali Pikat Digital Nomad Lokal dan Mancanegara

Diperbarui: 29 November 2022   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash.com

Bali, bali

Bali, bali

Di mana kusandarkan harapan

Di mana kunikmati cinta

Di mana amarah kumuntahkan

Di mana kubelajar mencintai hidup, dan tempatku kembali

Ini adalah bait reffrain dari lagu berjudul Dijumah yang dipopulerkan oleh Dialog Dini Hari, dirilis pada 2013. Lagu, ini bercerita tentang daya pikat dan keindahan Pulau Bali yang dibaratkan sebagai rumah atau tempat untuk kembali. Dijumah merupakan bahasa Bali untuk Di Rumah.

Ada lagu lain yang bercertia tentang Pulau Dewata. Di antaranya Kuta Bali -- Andre Hehanusa dan Denpasar Moon -- Maribeth yang populer pada masanya tahun 1995 dan 1993. Band punk, Superman Is Dead juga mendedikasikan lagu Kuta Rock City untuk Bali tercinta.

Selama ini Bali dikenal sebagai tempat berlibur. Tetapi lagu-lagu di atas menunjukkan bahwa Bali juga lokasi yang tepat untuk pulang, menjadlin kasih, dan bersenang-senang.

Pada era modern saat ini makna kata Bali sedikit bergeser dari sekadar tempat tujuan wisata ke tempat untuk berkerja. Dalam satu windu terakhir Bali mulai populer sebagai tempat kerja di kalangan pekerja digital atau lebih dikenal digital nomad bisa juga disebut pengembara digital dari seluruh dunia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan, setidaknya sampai dengan September 2022 ada 3.017 wisatawan datang ke Indonesia terutama ke Pulau Bali tercatat sebagai digital nomad.

Data apa saja yang kami peroleh?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline