Lihat ke Halaman Asli

Sevila putri

Mahasiswa

Santri Care sebagai Preventif Tindakan Bullying di Pondok Pesantren

Diperbarui: 30 Juni 2023   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Surabaya -UNTAG- Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) adalah sebuah inovasi yang dibuat oleh Kemendikbudristek dan diluncurkan sebuah kebijakan untuk mentransformasi sistem Pendidikan tinggi di Indonesia untuk menghasilkan lulusan yang lebih relevan. Serta merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. 

Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil. Adapun salah satu program MBKM yaitu MBKM Proyek Kemanusiaan dan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya juga merupakan salah satu pelaksana MBKM dari sekian banyak Perguruan Tinggi di Indonesia. Salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Sevila Putri Ramadhani turut serta dalam kegiatan MBKM BKP Proyek Kemanusiaan di Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Dusun Mulyorejo desa Dalegan Kecamatan Panceng Gresik.

Adapun program kerja yang dilakukan oleh mahasiwa ini yaitu Psikoedukasi mengenai "Santri Care Sebagai Preventif Tindakan Bullying Di Sekolah " Tujuan dari program ini dilakukan ialah untuk memberikan psikoedukasi tentang bullying dan cara meningkatkannya dan ntuk memberikan bimbingan dan pengarahan pada siswa untuk dapat memahami permasalahan yang terjadi

Mahasiswa memilih topik kegiatan psikoedukasi ini dikarenakan melihat anak-anak di Pesantren Al Ikhlas memberikan nasehat untuk berkata-kata dengan intonasi yang baik saat berbicara dengan teman dan untuk dapat bersosialisasi dengan orang baru. Sedikit banyaknya mahasiswa dapat memberikan gambaran kepada anak-anak Pesantren Al Ikhlas bagaimana untuk bisa mengatasi bullying. Karena mahasiswa mempunyai harapan bahwa anak-anak Al Ikhlas ini kedepannya bisa diri yang baik, sehingga membangun suasana hangat dan hubungan yang saling mendukung dilingkungan sekolah atau pesantren ketika menghadapi permasalahan yang datang, mereka dapat mengatasinya dengan bullying.

Program psikoedukasi ini diikuti oleh 15 anak santri perempuan. Sebelum acara psikoedukasi ini dimulai mahasiswa memberikan lembar pretest terlebih dahulu ke anak santri lalu setelah itu mahasiswa menjelaskan materi terkait " Santri Care Sebagai Preventif Tindakan Bullying ". Anak-anak santri memperhatikan dengan baik pada saat dijelaskan materi dan ada beberapa anak yang bertanya untuk menghindari kebosanan diadakan ice breaking atau permainan untuk mencairkan suasana agar tidak bosan, permainan yang digunakan yaitu menghitung dan anak-anak mengikuti dengan excited tidak lupa juga dengan hadiah yang sudah disiapkan untuk pemenang games. Lalu dilanjutkan materi lagi dan di akhir acara diberikan lembar post-test.

Saat memberi edukasi kepada santri perempuan 

whatsapp-image-2023-06-27-at-04-59-56-649e63704addee427a75db62.jpeg

                                                                                    Memberi hadiah ketika santri menjawab pertanyaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline