Pengembaraku kini berkelana dengan kapalnya
Biri-biri tak lagi jadi pengikut di buntutnyaÂ
Nahkoda pun jadi kedudukan tak bermahkota
Bertarung melawan bena
Menyeberangi tiap daratan bentala di ujung samudra
Menyusur dengan terombang-ambing,Â
terbengkalai dimakan bayu bahar
Ia rapuh, terkadang
Layu sebab api diantara luasnya bayu dunia
Gelap pekat, tanpa rembulan
Hanya menggenggam kusuma yang harap kanberi rembulan