Wacana yang tengah hangat menjadi buah bibir masyarakat global adalah agenda kehadiran Metaverse. Namun, seberapa siapkah masyarakat global, untuk ikut berpartisipasi wacana gebrakan besar dunia teknologi komunikasi dan informasi ini?
Metaverse menjadi suatu wacana global yang menarik atensi besar masyarakat global. Membayangkan bagaimana di masa depan canggihnya teknologi Tony Stark tidak jauh di depan mata, siapa yang tak antusias?
Anggap saja bahwa pengembang telah siap dan sangat matang merilis platform ini. Apakah kita dengan segala keadaan saat ini sanggup masuk berpartisipasi?
Metaverse merupakan zona dunia virtual yang jauh lebih canggih lagi dari berbagai macam teknologi virtual yang kita kenal saat ini. Metaverse mengolaborasikan teknologi virtual reality (VR) dengan augmented reality (AR).
Agak mirip, walau masih jauh dengan penampakan teknologi komunikasi dan informasi yang kita lihat digunakan oleh Tony Stark dalam film-film Marvel. Setidaknya Tony Stark tidak memerlukan perangkat virtual reality, sedangkan Metaverse perlu.
Koneksi Internet Harus Sangat Cepat dan Stabil
Untuk menjalankan dan menikmati Metaverse juga pasti membutuhkan koneksi internet yang sangat cepat. Sedangkan masih banyak negara di dunia memiliki koneksi internet kura-kura.
Indonesia sendiri juga masih termasuk negara dengan koneksi internet kelas menengah, tidak lambat, tapi ya terbilang tidak cepat juga untuk mengatasi kebutuhan koneksi yang rewel. Tak hanya perlu yang cepat, koneksi yang stabil juga terhitung wajib. Cepat tapi tak stabil akan berpengaruh terhadap experience penggunaan.
Ancaman Kesehatan Mata
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Metaverse turut menggunakan perangkat teknologi virtual reality. Kesehatan mata tentu mendapat dampak langsung dari penggunaan perangkat virtual reality tersebut.