Lihat ke Halaman Asli

SeverinoLH

Active Talker

Optimis Penguatan Perbankan Syariah melalui Merger

Diperbarui: 20 Oktober 2020   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pri

Kabar merger tiga bank syariah yang berada di bawah naungan BUMN membawa angin segar. Tiga bank syariah tersebut masing-masing sebelumnya digawangi oleh tiga bank BUMN, yakni BRI, BNI, dan Mandiri. Ketiga bank syariah tersebut adalah BRISyariah, BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri, yang akan disentralkan dengan model merger. Hasil dari merger tersebut akan diberi nama BRISyariah, nama perbankan syariah yang sebelumnya digawangi oleh BRI.

Dengan adanya merger bank syariah ini tentu membawa optimis penguatan perbankan syariah nasional. Dan dengan dipusatkannya 3 bank syariah menjadi satu, maka kelola aset bank syariah tersebut nantinya akan menguat, karena tidak lagi aset dikelola masing-masing.

Kesatuan data dalam satu bank syariah juga akan lebih memudahkan transaksi di masyarakat selaku nasabah bank syariah dari ketiga bank syariah sebelumnya. Alur keuangan akan terpantau dengan baik.

Proses merger ini akan berlangsung hingga awal tahun 2021.

Tantangan berikutnya dalam proses merger ini adalah tentang gedung. Karena sebelumnya terdapat tiga bank syariah, maka di setiap regional biasanya juga akan terdapat beberapa gedung/kantor bank syariah yang berbeda. Hal ini maklum, karena meskipun ketiganya merupakan bagian dari BUMN, persaingan mendapatkan nasabah juga pasti. Sama halnya dengan bank induk dari ketiga bank syariah tersebut.

Tantangan lainnya adalah penyatuan data nasabah dari ketiga bank syariah tersebut. Masing-masing dari ketiga bank syariah tersebut pasti memiliki jumlah nasabah yang tidak sedikit. Penyatuan data pasti akan memakan waktu yang panjang dan harus dilakukan dengan teliti, sehingga akan didapatkan data tunggal di dalam satu bank syariah kelak, yakni BRISyariah.

Kemudian persoalan naungan. Melihat nama yang dipakai nantinya adalah BRISyariah, tentu nasabah akan berpikir bahwa bank syariah ini nantinya dimonopoli oleh direksi BRI selaku induk dari BRISyariah sebelumnya. Apakah BNI dan Mandiri akan lepas dari pengelolaan, akan menjadi pertanyaan. Hal ini tentunya juga berpengaruh pada pandangan masyarakat terhadap bank induknya. Maka tantangan ketiga adalah bagaimana literasi terhadap nasabah dari BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline