Lihat ke Halaman Asli

SeverinoLH

Active Talker

Sejarah Ideologi dan Filsafat pada Abad ke-19 di Jerman

Diperbarui: 9 Januari 2020   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

truefreethinker.com

Istilah mengenai ideologi pada abad ke-19 kehilangan konotasinya pada hal yang lebih terbatas. Pada era Napoleon pengertian istilahnya masih ada mengalami perubahan ketika ideologi disejajarkan dengan keyakinan republikan atau kelompok jenis revolusioner, dalam arti bermusuhan dengan Napoleon. Meski mengalami masa kritikan, asosiasi seperti ini tak pernah yang namanya hilang dari publik. Justru mengalami perkembangan, terutama dalam karya-karya Marx dan Engels.

Dalam German Ideology istilah-istilah ini erat berkaitan dengan filsafat, terkhusus filsafat yang mereka anggap bertentangan dengan filsafat sejarah revolusioner. Istilah-istilah tersebut tidak hanya mereka gunakan dalam membicarakan tradisi kelas borjuis idealisme Jerman, namun juga untuk menunjukkan bentuk materialisme mekanistis terdahulu yang dianggap tak mampu menggambarkan hakikat perkembangan sejarah tersebut. 

Marx dan Engels memperlihatkan beberapa ciri konsep ideologi. Ideologi tidak hanya meliputi teori mengenai pengetahuan dan politik, tetapi juga etika, agama, metafisika, hingga segala bentuk kesadaran pada kelas sosial. Marx dan Engels berupaya menjelaskan dan mencoba membuat rumusan perbedaan antara elemen ideologis dan apa yang disebut dengan ilmu positif nyata atau pengetahuan nyata. Akan tetapi, arti dari perbedaan itu tidak pernah dipaparkan dengan jelas. 

Relasi antara ideologi, ilmu, dan pengetahuan tidak pernah dirumuskan secara komplit oleh Marx maupun Engels. Namun, asosiasi-asosiasi irasionalitas dan kepentingan sosial (politik tersembunyi) masih dikaitkan dengan ideologi yang banyak berasal dari teori Marx. 

Penjelasan Marx dan Engels perihal konten makna yang "seakan-akan ada" ternyata lebih memberi pengaruh secara mendalam pada abad ke-20. Dalam pandangan mereka saat relasi antara manusia dan ide-idenya dirumuskan secara terbalik. Sehingga ideologi dan filsafat jatuhnya memperlihatkan ide-ide tersebut sebagau kekuatan penentu yang memandu dan mengendalikan relasi-relasi politik dan ekonomi.

Menurut Marx, ideologi sesungguhnya adalah pantulan atau gema dari kekuatan penentu yang lain yang secara mendasar berfungsi menciptakan perubahan sosial. Dalam teori Marx dan Engels, memperlihatkan siratan doktrin-doktrin ideologis yang merupakan mitos sosial dan candu masyarakat. Pendapat tersebut hingga saat masih melekat pada konsep-konsep tentang ideologi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline