Lihat ke Halaman Asli

Setyo Budiantoro

Percikan pemikiran tentang transformasi pembangunan

Kematian Global Akibat Corona Melewati 100.000, Amerika Segera Memecah Rekor

Diperbarui: 11 April 2020   03:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

theculturetrip.com

Jumlah kematian akibat virus corona melonjak melewati angka 100.000. Lebih dari 18 ribu kematian telah terjadi di Amerika, akan segera melewati Italia. Kematian di Italia hampir mencapai 19 ribu, namun tren kematian telah menurun menjadi sekitar 500-an per hari. Data dari Worldometers, jumlah kematian di Amerika kini sekitar 1.500 orang per hari.

Pandemi virus Corona akan memicu kejatuhan ekonomi terburuk sejak Depresi Besar tahun 1930, menurut Dana Moneter Internasional (IMF). Prospek suram akan terjadi, baik di negara maju dan berkembang. Krisis ini tidak mengenal batas, semua orang bisa sakit. Tahun 2020 adalah masa yang sangat sulit. Pemulihan secara parsial baru akan terjadi tahun 2021, itupun dengan catatan bila pandemi mereda tahun ini.

Dengan separuh umat manusia terkurung, pabrik-pabrik kosong tanpa pekerja, toko-toko tutup, penerbangan, hotel dan pariwisata sepi karena konsumen terkurung di rumah, jelas dampak pandemi Corona sangat besar. Bank Sentral Perancis mengungkapkan, negara itu telah memasuki resesi dengan penurunan PDB 6 persen pada kuartal pertama, ini penurunan terbesar sejak Perang Dunia II.

Jerman sebagai mesin penggerak utama ekonomi Eropa juga terancam mengalami resesi dahsyat dan diperkirakan ekonominya akan mengempis 10 persen di kuartal kedua. Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengungkapkan bahwa 1,25 miliar orang berisiko mengalami pemotongan gaji dan PHK karena pandemi dan dampak lockdown. Sementara itu, PBB dan Oxfam telah memperingatkan bahwa lebih dari setengah miliar manusia akan terdorong jatuh dalam kemiskinan.

Lalu, apa yang akan terjadi dengan Indonesia?

Tentunya, ini sangat tergantung dari kemampuan pemerintah, penegakan kebijakan, kepatuhan dan partisipasi warga dalam mengatasi penyebaran virus Corona. Berita baik dari sebuah lembaga riset menyebutkan, bila Indonesia segera lepas dari virus Corona, maka ekonomi akan melejit dengan kurva V dan bukan kurva U. Ini bisa terjadi karena para konsumen akan segera "balas dendam", melakukan konsumsi maupun wisata setelah lama terkurung. Produksi juga akan segera berjalan cepat, karena mayoritas penduduk Indonesia berusia produktif.

Berita buruknya, Indonesia kini telah diperkirakan akan menjadi episentrum baru Corona bersama India bila tidak mampu menangani penyebaran Corona. Bila ini benar terjadi, masa depan akan sangat suram. Indonesia bisa masuk ke dalam jurang yang belum diketahui dasarnya, karena masih sangat gelap. Tentu saja, kita semua tidak menginginkan hal itu terjadi. Penyebaran virus Corona, harus dihentikan secara bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline