Keberadaan lingkungan yang asri, bersih sehat menjadi harapan warga sekolah. Pertanyaan pemantik salah satunya bagaimana lingkungan sekolah dapat memberikan nilai komitmen tinggi peduli lingkungan bagi kehadiran warga sekolah. Banyak hal yang menjadi isu sentral tentang pengelolaan sekolah dengan displin positif lingkungan.
Demikian juga bagaimana itu semua dimulai dengan adanya ruang media berdiskusi, berdaya untuk tergerak, bergerak, dan menggerakkan habitus interaksi warga sekolah. Salah satu yang perlu sebagai ide adalah membentuk komunitas belajar lingkungan.
Dengan semangat kesetaraan antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, komite dan tentu saja murid. Darimana harus memulai? Legal standing komunitas bergerak lingkungan perlu dirumuskan dan ditetapkan sebagai salah ad hoc komunitas belajar disekolah.
Ke depan komunitas ini menjadi pusat pemberdayaan kegiatan peduli lingkungan. Sebagai infrastruktur lembaga ad hoc yang dapat menjadi mitra kolaborasi semua pendidikan karakter lingkungan di satuan pendidikan.
Di sini diperlukan perencanaan berbasis data lingkungan yang valid, menganalisis kelebihan dan kelemahan satuan pendidikan lingkungan, apa yang masih perlu diperbaiki dan disempurnakan.
Umpan balik kesetaraan dalam pengelolaan lingkungan dapat menjadi masukan untuk refleksi diri agar ada evaluasi bagi perbaikan program lingkungan. Adapun instrumen dalam pengelolaan lingkungan melalui komunitas lingkungan meliputi:
Pertama, komunitas bergerak berbasis analisis
Melalui asesmen awal sebelum pembiasaan pembelajaran di lingkungan, aspek ini memuat umpan balik serta daftar pertanyaan yang menginisiasi ide inovatif praktik-praktik baik lingkungan.
Dimensi sarana prasarana dan program awal akan sangat menentukan terhadap paradigma berpikir dan bertindak mengelola lingkungan sekolah.
Bidang yang dapat digarap di antaranya seperti program pembiasaan lingkungan, program pendidikan karakter lingkungan, adaptasi dengan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila sekaligus peningkatan kesadaran diri, sosial, keterampilan relasi dll.,
Kedua, bergerak berbasis partisipatif