Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Memilih yang Memelihara Pengetahuan dan Mendorong untuk Tahu

Diperbarui: 29 Maret 2019   05:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sedikit bengah dengan pilpres 2019 ini. banyak saudara yang di sana senang menyebarkan berita bohong. dan diam setelah di konfirmasi kebohongan hanya karena dukungan yang sebenarnya boleh di apresiasi.

Sedih ketika melihat sebenarnya hati nuraninya ada keinginan untuk tahu hal yang sebenarnya tetapi tertutup karena sudah benci dan rasa persaudaraan dari orang di kanan kirinya yang mendorong untuk benci. 

Bukan mendorong untuk tahu. 

Di satu sisi, beberapa orang yang mencoba berada di tengah karena tidak ingin terjadi konflik. walau sebenarnya secara pengetahuan lebih tahu tapi tidak bersuara karena tidak ingin melawan. Lebih baik diam. 

Akirnya 

Ketidaktahuan, berita bohong menyebar dengan damai. 

Sampai di konfirmasi kebohonganya, dan setelah itu ada lagi kebohongan lain yang disebarkan dan berulang terus. 

Bicara tentang pengetahuan

Saya sangat sebal dengan tuduhan dengan pemerintah yang sekarang adalah kaum elit. Karena setahu saya, saat ini lah presiden pertama yang tidak dari kaum elit. -- BJ Habibie di luar hitungan karena penunjukan --

Sukarno -- Merupakan kaum elit pada masa kolonial belanda pada waktu itu. 

Suharto -- Merupakan kaum elit jendral pada masa itu. dan masa masa berikutnya 32 tahun kemudian. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline