Lihat ke Halaman Asli

Setyani RahayuLestari

UIN WALISONGO SEMARANG

Pengoptimalan Sampah Rumah Tangga melalui Bank Sampah

Diperbarui: 20 November 2021   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses Pemilahan Sampah, dok. pribadi

Minggu ( 14/ 11), mahasiswa KKN Reguler Dari Rumah Angkatan 77 Kelompok 13 melaksanakan aktivitas bank sampah yang berlokasi di Desa Wonolopo RT 02/ RW 08, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

Sampah pada dasarnya bukan permasalahan untuk kita. Tetapi menjadi begitu sangat bermasalah kala lalai dalam memperlakukannya. Tidak adanya pengelolaan sampah jadi permasalahan penting. Kasus sampah ialah hal yang krusial. Apalagi, bisa dimaksud sebagai permasalahan kultural sebab akibatnya mengenai bermacam sisi kehidupan, baik di perkotaan ataupun di pedesaan.

Pasti, permasalahan ini merupakan milik bersama di mana butuh adanya pemecahan terutama dalam pengelolaan sampah limbah rumah tangga. Apabila tidak segera ditangani secara benar sampah bisa berakibat negatif seperti pencemaran air kali, air tanah, udara, tanah, serta sumber penyakit.

Salah satu metode buat menanggulangi masalah ini ialah lewat bank sampah. Bank sampah ialah konsep pengumpulan sampah kering serta dipilah dan mempunyai manajemen seperti perbankan, tetapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Seperti bank sampah yang terdapat di RT 02 RW 08, Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

" Aktivitas ini kita adakan guna menyadarkan warga supaya tidak membakar sampah sekaligus memberikan bimbingan mengenai tipe sampah. Dengan begitu warga dapat memisahkan tipe sampah yang bisa dimanfaatkan sehingga tidak langsung dibuang," ujar Setyani Rahayu selaku ketua remaja RT 02.

Penyetoran sampah ke bank sampah dilakukan tiap sebulan sekali. Remaja RT akan datang ke tiap rumah masyarakat guna mengambil sampah kemudian di sortir sesuai dengan jenisnya. Sesudah proses penyortiran nantinya sampah hendak dijual. Tidak cuma sampah plastik saja yang dapat ditabung, tetapi juga minyak sisa ataupun minyak jelantah.

" Jadi bukan cuma plastik serta sejenisnya yang dapat ditabung di bank sampah. Tetapi minyak jelantah juga dapat ditabungkan serta menghasilkan uang. Jadi sehabis masak, ibu- ibu jangan membuang minyaknya ke saluran air ataupun ke tanah hendaknya disimpan nanti jika sudah banyak disetor," ucap Mufatika, Ibu Ketua RT 02 RW 08, Wonolopo.

Mufatika menuturkan inovasi ini merupakan salah satu upaya untuk melindungi area dari pencemaran minyak. Karena, tidak sedikit warga yang membuang minyak jelantah ini ke saluran air serta tempat sembarangan yang lain. Minyak jelantah dapat ditabung ke bank sampah RT 02, setelah itu pihak bank akan mengirimnya ke pabrik pengolahan. Minyak jelantah ini dimanfaatkan jadi bahan bakar sejenis biodiesel.

" Kami bekerja sama dengan pabrik yang ada di Daerah Gunung Pati, minyak jelantah ini dimanfaatkan bahan bakar. Warga diharapkan ikut berpartisipasi dalam menanggulangi sampah serta limbah supaya kebersihan area terpelihara," ucapnya.

Setelah itu untuk sampah- sampah kering yang telah dikelompokkan hendak dijual dan dapat dibuat bermacam- macam benda kerajinan. Apalagi sampah- sampah plastik semacam sisa sachet minuman serta makanan ringan, jika dikombinasikan dengan bahan lain semacam botol sisa dapat terbuat jadi bangku. Nantinya supaya sampah dapat dimanfaatkan serta dibuat jadi benda lain yang nemiliki nilai jual.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline