Ibu adalah sumber inspirasi yang tak pernah habis digali. Masakan ibu adalah salah satu yang menginspirasi. Masakan ibu merupakan menu makanan yang paling enak, dan tidak tersaji di restoran mana pun. Apakah itu sayur-mayur, lauk, kudapan, ataupun segelas minuman. Tangan ibu ibarat sebuah resep ajaib pada makanan. Apa pun yang ibu masak, anggota keluarga pasti suka. Dan ketika kita, saya sebagai anak, merantau jauh dari keluarga, masakan ibu adalah rindu yang tak pernah putus.
Kepada saya, ibu pun sering bilang bahwa, makan itu tidak sekadar kenyang. Kita juga perlu tahu apa yang kita makan. Itu sebabnya, ibu saya jarang sekali beli makanan dari luar. Ibu selalu berusaha untuk membuat sendiri makanan yang ingin dimakan. Soto, gado-gado, lontong tahu, mi ayam/pangsit, rujak petis adalah beberapa makanan yang sering ibu masak sendiri. Dan rasanya, hmmm… nikmat dan enak. Bonusnya, saya bisa nambah sesukanya. Hahaha..
Saat masih lajang, di tanah rantau, saya mencoba memasak sendiri. Meski resepnya dari ibu, dan sudah belajar teknik memasaknya, namun rasa tak pernah sama dengan masakan ibu. Maka, sudah pasti saya wadul ke ibu. Ibu cuman ketawa mendengar saya mengeluh ini-itu. Kalau sudah begitu, ketika saya akan mudik, saya pasti pesen ke ibu untuk memasakkan makanan kesukaan. Dan ibu, selalu mewujudkan rengek-an saya. Terima kasih ibu. Ah, jadi kangen ibu..
Berangkat dari masa kecil yang sering makan “makanan luar” di rumah, ketika berkeluarga, ternyata saya menuruni kebiasaan ibu tersebut. Saya lebih sering masak sendiri daripada beli makanan dari luar. Meski rasanya tak sama persis dengan masakan ibu saya, alhamdulillah suami suka dan puas dengan masakan saya.
Saya pun sering mencoba hal-hal baru dalam memasak. Mengolaborasi bahan makanan menjadi menu baru adalah sesuatu yang menarik buat saya. Selain menambah warna menu keluarga, juga merupakan selingan dari menu-menu yang sudah. Dan saya paling suka memadumadankan mi. Bagi saya, mi merupakan bahan makanan yang paling mudah dikreasikan.
Mi goreng, mi ayam, mi godog adalah beberapa makanan yang memakai mi sebagai bahan dasarnya. Tinggal beli mi kering dan sreeng langsung masak sesuai keinginan, dengan bumbu racikan sendiri tentunya. Namun kebiasaan menyetok mi kering berkurang ketika mengenal mi kemasan berbumbu alias mie instant. Dan semakin termanjakan dengan banyaknya varian yang disediakan.
Mie instant yang beredar pun semakin hari kian inovatif. Salah satunya adalah Bakmi Mewah, produk terbaru dari PT Mayora Indah Tbk. Dengan kemasan yang elegan nan eksklusif, Bakmi Mewah hadir menyemarakkan varian mie instant di pasaran. Kemewahan lain yang dihadirkan adalah, adanya potongan jamur dan daging ayam asli di dalam kemasan, sesuai bungkus kemasannya. Bakmi Mewah tidak sekadar mie instant siap saji, namun tersaji sesuai gambar di kemasannya.
Dan menjadi tambah mewah rasanya, karena Bakmi Mewah tanpa bahan pengawet, dan juga tanpa MSG namun tetap gurih dan enak disantap. MSG atau Monosodium Glutamat merupakan penyedap rasa pada masakan, yang sering pro-kontra penggunaannya. Yang paling nyata terlihat dan beda dari mie instant lainnya adalah bentuk mi dari Bakmi Mewah. Mi yang dipakai Bakmi Mewah berbentuk pipih dan tidak terlalu lebar. Ketika dimasak, mi terasa kenyal dan lembut di mulut. Juga tidak melar atau ndlodor ketika agak lama dimasak. Ini berdasar pengalaman memasak Bakmi Mewah beberapa kali.
Dan setelah mencoba beberapa kali, mi yang didesain sebagai bakmi ayam tanpa kuah ini, menjadi pilihan eksklusif saya. Kenapa menjadi pilihan ekslusif? Selain isinya dilengkapi dengan potongan jamur dan daging ayam asli, tanpa MSG, racikan bumbu di dalamnya pun juga pas di lidah. Bakmi Mewah dilengkapi dengan bumbu, antara lain: daun bawang kering, minyak nabati, minyak ayam, kecap (soy sauce) dan sambal asli (bukan cabe bubuk) dengan topping potongan jamur dan daging ayam asli. Dalam memasak, ndak perlu mengurangi bumbu seperti ketika saya memasak mie instant lainnya. Bumbu Bakmi Mewah pas untuk porsi mi dalam kemasan. Ya, mi-nya, ya, minyaknya, pas sesuai porsi. Pokoknya gurih dan enak ketika disantap. Tanpa kuah lho, ya. Karena Bakmi Mewah adalah bakmi ayam tanpa kuah dengan jamur dan daging ayam asli.
Dengan adanya mie instant, Bakmi Mewah khususnya, memudahkan saya ketika ingin menikmati mi. Hanya saja, waktu yang tak mencukupi menjadi hambatan ketika memasak. Mendadak ada urusan di luar rumah, ada deadline yang harus diselesaikan adalah beberapa yang membuat memasak menjadi sekadarnya. Namun dengan Bakmi Mewah, meski masak sekadarnya, tetap terasa mewah, dengan potongan jamur dan daging ayam asli di dalamnya. Seperti apa kreasi saya dengan Bakmi Mewah? Di bawah ini adalah beberapa contohnya.
Gurih dan Sehatnya Bakmi Mewah Hijau