Oxygen.id menawarkan solusi internet berkecepatan tinggi (Unlimited) bagi pelaku bisnis di segmen SOHO (Small Office Home Office) melalui media Fiber Optic. Adapun untuk Big Office, Oxygen.id menghadirkan Internet Broadband & Dedicated dan layanan Oxygen Leased Line. Dokumentasi pribadi.
Oleh: Setyaningrum
Sewaktu saya memasuki ruang koléga di lantai tiga, Comic Café, saya pikir acara telah dimulai, sebab sudah banyak Kompasianer yang duduk rapi di kursi masing-masing. Eh, ternyata belum. Maklumlah, saya mendadak saja ikutan nangkring ini. Setelah registrasi sayapun mengambil tempat duduk dan bergabung dengan mereka, menantikan saat diskusi dimulai.
Acara di siang menjelang sore itu dibuka oleh Mbak Cantik, Yeni Kurnaen. Bertempat di Comic Café, Jalan Tebet Raya No. 53, Jakarta Selatan pada hari Kamis, 2 Juli 2015. Dihadiri kurang lebih 100 orang yang terdiri dari 50-an blogger Kompasiana atau akrab dipanggil Kompasianer, serta para tim support dari Oxygen.id, yang juga tak kalah banyaknya dari Kompasianer. Mereka mengenakan kaos putih bertuliskan Oxigen.id.
Koléga co-working space, tempat diadakannya diskusi dan buka bersama. Dokumantasi pribadi
Setelah sambutan dan perkenalan sejenak oleh John Sihar Simanjuntak, kendali diskusi diserahkan kepada Nurulloh oleh Mbak Cantik, Yeni Kurnaen yang ternyata tak lain adalain adalah Marketing & Communication Manager Oxygen.id.
Dengan sedikit curahan hati terlebih dulu tentang susahnya koneksi internet dalam perjalanan laut dari Tanjung Priok menuju Sorong dengan kapal perang KRI Banda Aceh, dalam kegiatan Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2015, Nurulloh membuka acara diskusi sore itu, Kompasiana Nangkring dan Buka Bersama Bareng Oxygen.id dengan tema: Membuka Potensi Internet yang Sesungguhnya, 1 Gbps Fiber Optic Internet.
Pembicara selanjutnya adalah Sales Manager Oxygen.id yaitu Yance Arlianysah. Dengan Kompasianer membahas tentang asal usul penggunaan internet dulu dan sekarang. Bahwa, kecepatan internet kita masih rendah. Masih jauh di bawah Singapura.
Kiri-kanan foto: Nurulloh, John Sihar Simanjuntak, Yance Arliansyah, Rizki Taufiqurahman Hamzah, dan Yeni Kurnaen. Dokumentasi pribadi.