Lihat ke Halaman Asli

Putra Mahkota Rajasa Mencari Tahtanya

Diperbarui: 5 Juli 2021   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

PUTRA MAHKOTA RAJASA MENCARI TAHTANYA

By. Setyagi AM

Halaman 1

Apa yang harus kita lakukan kakang?, ini benar-benar kelewatan. Nampaknya kita akan dijauhkan dari istana. Kakang yang dulu menjabat patih, akhirnya diturunkan. Akupun kelihatan sekali disingkirkan ke tempat yang jauh, walaupun jabatanku tidak turun, tapi peranku di istana sudah tidak berarti lagi.

Brahmana kerajaanpun sudah tidak tahan dan memilih untuk mengundurkan diri. Senopati-senopati yang dulu dekat dengan Raja Narasinghamurti juga dipindah tugaskan. Aku tidak akan tinggal diam kakang, aku akan berupaya terus agar putra mahkota tidak disingkirkan.

Aku dapat merasakan itu kakang, memang halus sekali cara yang dilakukan oleh baginda raja Seminingrat waktu itu. Bhatara Narasinghamurti yang sudah menjadi raja di kediri, ditarik ke Singosari di jadikan ratu Angabhaya. Kemudian di kediri digantikan oleh putra beliau Nararya Murddhaja atau Sri Kertanagara.

Itu sama saja Bhatara Narasighamurti tidak memiliki apapun, kediri juga bukan miliknya, singosari juga bukan miliknya. Ini tidak adil kakang. Aku benar-benar kasihan pada putra beliau Dyah Lembu Tal. Justru dia dijauhkan dari Singosari, dijadikan raja di Jiwana.

Harapanku hanya tinggal satu kakang, putra Dyah Lembu Tal, Nararya Sanggramawijaya harus mendapatkan tempat yang semestinya. Dialah putra mahkota yang sebenarnya kakang.

Tenanglah adi Arya Wiraraja, tenangkan batinmu. Jangan keburu-buru memberikan penilaian. Aku lebih cenderung ini adalah masalah cara yang berbeda antara Baginda Sri Kertanagara dengan kita. Aku juga tidak setuju cara yang dilakukan Baginda Raja yang ingin memperluas wilayah sampai ke bumi Swarnadwipa.

Memang kadang kedudukan dapat membuat orang memandang sesuatu menjadi berbeda. Sri Kertanagara adalah seorang Maharaja, sedang Aku dan Kamu hanyalah seorang pembantu Raja.

Ketika utusan Kaisar China datang ke Singosari dan minta agar Singosari mau mengirim upeti ke Kaisar China, ini dianggap penghinaan bagi Singosari. Maka Baginda Raja Kertanagara murka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline