Lihat ke Halaman Asli

Hanya Rivalitas Semu

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

HANYA RIVALITAS SEMU

Oleh Setyadi Putra R

Rivalitas pertemuan Persib Bandung dengan Persija Jakarta selalu menghadirkan kisah seru badi dalam maupun di luar lapangan. Big match Liga Indonesia yang selalu menekankanperangurat syaraf dalam menentukan siapa yang terbaik di antara kedua tim selalu mewarnai laga yang pantas disebut EL-CLASICO INDONESIA.

Sejarah mencatat pertandingan yang mempertemukan klub dari bandung dan jakarta berlangsung tahun 1902 di lapang Pieters Park ( sekarang Balai Kota) dan saat itu yang unik kedua pertandingan ini di lakukan oleh satu klub yang sama yaitu BVC (bataviase voetbal club) yang melawan BVC cabang bandung dan hasil petandingan itu di menang kan BVC Jakarta dengan skor 2 - 0 dan 12 - 0 di laga selanjutnya, dengan kekalahan telak di laga kedua tersebut lah para pemuda di bandung terlecut untuk membentuk klub dan akhir nya berdiri klub baru bernama Uitpaning Na Ispaning lebih di kenal dengan nama UNI, dalam perkembangannya UNI menjadi klub yang besar dan menantang klub besar besar di jakarta seperti sparta dan hercules pada saat itu mejadi klub besar.

Di akhir tahun 1920-an bermunculan klub klub yang di didirikan oleh para pribumi dan klub klub milik belanda ini mulai tersaingi oleh klub pribumi ini dan pada tahun 1923 berdiri Bandoeng indonisische voetbal bond (BIBV) inilah cikal bakal terbentuk nya persib di tahun 1933 dan pada tahun 1928 muncul voetbal indonisische jacatra ( VIJ ) dan dengan bond lain nya pada tahun 1930 membentuk organisasi yang sekarang di kenal pssi.

Sejarahnya Persib dan Persija belum pernah bertemu di final karena ketika masa jaya Persib awal tahun 30-an sampai 60-an prestasi Persija menurun dan sama halnya di tahun 70-an ketika Persija sedang berjaya, prestasi Persib menurun sampai akhirnya laga Persib dan Persija cuma berlabel laga biasa karena pada masa nya keduanya belum pernah bertarung di final,dan salah satu nya yang bisa di bilang rivalitas kedua klub ini tak pernah besar seperti Persib dengan PSM,PSIS,PSMS dan Persebaya. Karena faktor pendukung Persija yang tak mayoritas sebelum awal 2000-an walaupun punya prestasi Persija belum bisa mengambil hati masyarakat Jakarta dan akhirnya pada periode Gubernur Sutiyoso dibentu lah kelompok pendukung Persija dengan para pendukung nya adalah para pemuda-pemuda yang disokong oleh organisasi pemuda pada saat itu dengan warna kebesaran oranye disini lah mulai perselisihan antara Persib dan Persija dimulai.

Fakta yang telah di buktikan persib pada perjalanan kompetisi nya menggangap pertandingan melawan persija hanya sebuah laga biasa karena pada masa itu persib lebih menakuti psms,persebaya,psm sebagai rivalitas nya, jadi mengapa saat ini pertandingan persija vs persib selalu menjadi rivalitas yang ramai di bicarakan?? Karena dulu pun Persib dan Persija selalu harmonis atau ingin menjaga rivalitas yang berujung anarkis yang menghasilkan sebuah RIVALITASSEMU??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline