Lihat ke Halaman Asli

Defit Setya

Student, Free Mom

Membungkus "Coding" dalam TIK

Diperbarui: 2 Desember 2015   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama kali penulis mengenal coding ketika masa perkuliahan di suatu kampus teknik, kampus perjuangan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember dalam Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman tahun 2008 lalu. Pengalaman yang sungguh mengharukan, mengejutkan, sedikit shock dengan adanya kode-kode yang ditulis logis diatas 'papan' hitam dan juga putih tersebut.

Meskipun begitu tetap ada rasa menyenangkan ketika kode-kode yang kita buat tertulis 'rapi dan indah' dan berhasil ketika di running. Perasaan negatif timbul karena memang sebelumnya belum mengenal yang namanya coding sama sekali, di SMA penulis yang mulai merangkak naik mensejajarkan diri dengan sekolah-sekolah lain, baru diajarkan tentang Teknologi Informasi dasar.

[caption caption="Keep Calm and Happy Coding, gambar dari www.codermatch.me dengan editing"][/caption]

Isu Kurikulum 2016: Mata Pelajaran Coding wajib untuk SMK

Banyak media yang mengabarkan berita bahwa Kementrian Pendidikan Anies Baswedan melalui Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan mewajibkan coding segabai Mata Pelajaran bagi sekolah tingkat SMK. Rasanya tidak terlalu berat untuk sekolah kejuruan, apalagi sudah dalam spesifikasi 'berbau' Teknologi Informasi, tinggal memulai (untuk yang belum ada pelajaran khusus coding) dan mengembangkan (untuk SMK yang sudah ada mata pelajaran khusus tentang coding).

Sebelumnya, coding itu apa dan seperti apa?

Untuk teman-teman yang mengenyam pendidikan di kampus teknik rasanya sudah sangat mengenal apa yang disebut dengan coding, begitu familiarnya sampai lupa apa itu coding. Familiar, karena memang setiap jurusan diajarkan coding dengan bahasa yang ringan sampai pada jenis bahasa yang berat. Coding merupakan langkah-langkah yang tersusun rapi dalam proses pemrograman. coding adalah proses menerjemahkan persyaratan logika dari pseudocode atau diagram alur ke dalam suatu bahasa pemrograman baik huruf, angka, dan simbol yang membentuk program dalam syntax dan bahasa pemrograman tertentu.

 Coding atau pemrograman bertujuan tentu untuk membuat program komputer, dan program komputer itu sendiri adalah kumpulan instruksi-instruksi dalam membantu sebuah komputer dalam mengeksekusi untuk melakukan aktifitas tertentu. Banyak bahasa pemrograman yang sering digunakan untuk membuat sebuah program komputer, seperti VB (Visual Basic), Java, PHP, HTML, Phyton, Ruby, C++, C, C#, Cobol, .Net dan masih banyak bahasa pemrograman komputer lainnya. Namun tentu saja kebutuhan bahasa ini harus disesuaikan dengan fungsi dan perangkat yang menggunakannya.

Katanya, Coding itu susah-sudah gampang

Jika dikatakan susah-susah gampang, kesimpulannya adalah lebih banyak susahnya daripada gampangnya. Melakukan coding memang tidak mudah, walaupun kelihatannya hanya menterjemahkan dari pseudocode atau algoritma yang telah dibuat. Tetapi keterampilan untuk coding bisa diasah dengan cara rajin berlatih coding juga bersabar walaupun seringkali mengalami syntax error.

Sebelum coding tentunya kita harus memahami algoritma dari program apa yang ingin kita buat. Sebelum bercoding ria, kita perlu menulis algoritmanya dan itupun membutuhkan keterampilan dan imajinasi yang kuat. Membuat program itu seperti membuat karya seni, algoritma menjadi polanya, sedangkan coding itu pengaplikasian ke dunia nyata dari pola algoritma yang telah dibuat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline