Lihat ke Halaman Asli

Defit Setya

Student, Free Mom

Barang Barang Mahal, Oh #BBM

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tepat pukul 12.00 dini hari,
palu diketuk meninggalkan keputusan "sejuta arti"
dalam diam, namun sudah berada dalam kekisruhan
memang satu keputusan yang tak tertahan

Ketika pagi menyingsing
jalanan dan pasar mulai lengang, juga menyimpan cerita
memanglah kabar ini tiada asing, namun sangatlah bising
tapi setidaknya tak jadi putusan yang penuh sengketa

Tengoklah di jalanan sana!
Tiba-tiba sang pengendara motor butut itu berubah,
bukan berubah arah, namun ia berganti dengan mengayuh sepeda kumbangnya
kenapa, katanya bensin naik melawan air bah

Ibarat ombak berpasang dikala arus laut surut
menghantam pingiran karang yang begitu memaksa
apalah kita sebagai rakyat kecil yang walau berteriak, namun harus terpaksa manut
menurut atas titah penguasa, tapi penguasa yang mana??

Wahai presiden kami yang baru
sedang ada apakah diatas sana, mengapa kami yang harus menerima akibatnya?
adakah keadilan dan kebijaksanaan di hati engkau?
sehingga kami merasa aman atas pengayoman wakil kami yang begitu hebatnya

Surabaya, 21 November 2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline