Lihat ke Halaman Asli

Anik setya

Mahasiswa

Mahasiswa FEB Universitas Pekalongan Mendampingi Umkm Keripik Slondok Go Digital Platform Online untuk Memperluas Pasar di Kec.Tulis

Diperbarui: 10 Januari 2025   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama dengan owner kerupuk slondok

Di tengah maraknya camilan modern, keripik slondok tetap bertahan sebagai salah satu pilihan favorit masyarakat. Salah satu UMKM yang berhasil mengangkat camilan tradisional ini adalah Keripik Slondok Si Raja Ubi. Dengan mengusung cita rasa otentik dan inovasi, UMKM ini telah berhasil membawa keripik slondok ke tingkat yang lebih tinggi.

Awal Mula Perjalanan

Didirikan oleh bapak agus sufaat pada tahun 2004 Keripik Slondok Si Raja Ubi berawal dari ide sederhana untuk melestarikan makanan tradisional Jawa Tengah. Slondok sendiri merupakan keripik berbahan dasar singkong yang diolah melalui proses fermentasi dan digoreng hingga renyah. "Kami ingin makanan tradisional ini tidak hanya dikenal di kalangan orang tua, tetapi juga generasi muda," ujar pak agus di kecamatan tulis.

Memulai usaha dari dapur kecil di rumahnya, pak agus fokus pada kualitas dan rasa. Dengan bantuan keluarga, ia memproduksi sekitar 20 bungkus per hari dan menjualnya di pasar lokal atau pun distributor. Namun, berkat kegigihannya, produk ini mulai dikenal luas, dan permintaan pun meningkat pesat.

Keunggulan Produk

Keripik Slondok Si Raja Ubi menawarkan beragam varian rasa yang menarik, mulai dari original, pedas manis, hingga balado. Selain itu, produk ini dibuat tanpa bahan pengawet, sehingga tetap sehat dan alami. Singkong yang digunakan berasal dari petani lokal, menjadikan produk ini tidak hanya lezat tetapi juga mendukung perekonomian desa.

Keunggulan lain adalah proses produksinya yang mengutamakan higienitas. Setiap tahap, mulai dari pengolahan bahan mentah hingga pengemasan, dilakukan dengan teliti untuk memastikan produk yang dihasilkan memiliki kualitas terbaik.

Dukungan terhadap UMKM Lokal

Usaha ini juga memberdayakan masyarakat sekitar. Saat ini, pak agus mempekerjakan kurang lebih 10 karyawan lokal, sebagian besar adalah ibu rumah tangga. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, para karyawan juga diberikan pelatihan tentang produksi dan manajemen usaha kecil.

"Kami ingin usaha ini tidak hanya menguntungkan kami, tetapi juga memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar,"kata dia saat ditemui dirumahnya di Kabupaten Batang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline