Lihat ke Halaman Asli

Kemudahan Investasi ETF di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 11 Mei 2021   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Reksa Dana Exchange Traded Fund (ETF) menjadi alternatif investasi yang patut diperhitungkan. ETF banyak dicari dan jadi incaran investor ritail maupun institusi di masa pandemi Covid-19.

Dibandingkan dengan reksa dana konvensional, ETF unggul dari sisi efisiensi, transparan dan fleksibilitas. Para investor pun memfavoritkan produk reksa dana rasa am ini.

Menariknya, kendati produk ini masih relatif baru, pertumbuhannya cukup signifikan. Data terkini PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) per akhir Maret 2021 lalu menunjukkan bahwa jumlah ETF yang diperdagangkan di BEI sudah mencapai 48 produk.

Dari 48 ETF di BEI, 26 di antaranya diperdagangkan melaui ETF Desk sebagai dealer partisipan dengan total AUA (Asset Under Administration) sebesar Rp9 triliun (56% dari total AUM reksa dana ETF di Indonesia). Dengan beragam produk ETF ini maka investor kini memiliki keleluasaan untuk bertransaksi ETF setiap saat sepanjang jam bursa.

Kendati pertumbuhan ETF di Indonesia tergolong signifikan, namun jika dibandingkan dengan pertumbuhan di Negeri Paman Sam, jumlah ETF di Indonesia masih tergolong kecil. Jumlah ETF di Amerika hingga saat ini sudah mencapai 1.800. Ini menjadi tantangan tersendiri.

Namun untuk konteks regional, Indonesia boleh bangga karena jumlah ETF di Indonesia kini terbanyak di ASEAN mengungguli Singapura, Thailand, Malaysia dan Filipina.

Laju pertumbuhan ETF ini tentu saja tak lepas dari peran Indo Premier Sekuritas sebagai perintis pengembangan produk ETF di Indonesia secara kontinue melakukan inovasi. Sejak 2007 silam melalui reksa dana R-LQ45X sebagai ETF pertama di Indonesia yang mengacu pada indeks LQ-45, Indo Premier terus berinovasi dan melahirkan produk-produknya.

Selain terus berinovasi dalam produk, Indo Premier melalui aplikasi IPOT pun memudahkan transaksi ETF. Beli ETF berarti beli satu basket (keranjang) efek terutama saham yang isinya saham pilihan pengelola investasi penerbit ETF itu.

Menariknya, platform transaksi ETF untuk pasar primer (primary market) kini sudah mudah dilakukan di aplikasi IPOT. Fitur ETF yang sudah terintegrasi di aplikasi IPOT memudahkan investor institusi membeli dan menjual kembali ETF dalam satuan unit kreasi (1000 Lot = 100.000 unit) dengan mudah.

Sementara itu untuk investor retail yang ingin membeli dan menjual unit penyertaan ETF dalam satuan Lot (1 lot = 100 Unit Penyertaan) maka seperti halnya transaksi saham pada umumnya di aplikasi IPOT mudah dilakukan selama jam perdagangan bursa.

Berbagai kemudahan dalam transaksi reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek ini memikat minat kalangan pemula (newbie) yang belum berani berinvestasi di instrumen saham karena lebih memilih investasi dengan risiko yang relatif rendah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline