Lihat ke Halaman Asli

Istri: Menteri Keuangan, Bendahara atau Sebatas Kasir Sih?

Diperbarui: 16 Agustus 2019   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasangan suami-istri bersama mengatur keuangan keluarga (Foto: Shutterstock)

Kita sudah sering mendengar kalau istri atau ibu rumah tangga itu memiliki peran penting dalam keuangan keluarga. Istilah yang kerap dilekatkan pada peran ini adalah menteri keuangan atau bendahara keluarga.

Namun dalam prakteknya, hal ini toh tak mudah dijalankan. Lain teori, lain praktek. Manis di mulut, pahit di realitas. Mengapa bisa demikian?

Idealnya pada tataran konsep, istri atau ibu rumah tangga adalah menteri keuangan atau bendahara keluarga, namun pada tataran praksis mereka justru masih sebatas kasir dalam menangani keuangan keluarga.

Sebagai menteri keuangan atau bendahara keluarga, istri memang wajib mengatur lalu lintas keuangan rumah tangga dengan tujuan kesejahteraan hidup anggota keluarga.

Sementara itu, jika masih sebatas kasir keluarga maka semua uang yang keluar-masuk tak akan dipertanyakan dan bisa dibelikan apa saja, jika diminta suami. Posisi sebagai kasir dalam konteks ini hanya mengalokasikan sesuai "komando" suami.

Padahal sebagai seorang istri, duit toh tak sebatas didistribusikan atau dialokasikan, tetapi penting juga dikembangkan sedemikian rupa agar tujuan utama "kesejahteraan" keluarga tadi benar-benar terwujud.

Kalau hanya sebatas kasir maka peran istri tidak akan menjadi lebih kritis, apalagi mencatat keluar-masuknya uang dengan detail.

Sangat disayangkan jika sebagai istri yang mengelola keuangan keluarga, para ibu rumah tangga tidak kritis dan kreatif. Gambaran konkret tidak kritis dan kreatif demikian, yakni istri yang hanya menerima uang dari suami, lalu mengalokasikan ke pos-pos yang diperintahkan suami.

Sebagai menteri keuangan atau bendahara keluarga, selain mengalokasikan uang, para istri juga perlu mengembangkan uang yang dipercayakan karena keputusan begini pada dasarnya lebih banyak di ranah istri.

Nah, langkah paling mudah untuk mengembangkan keuangan keluarga yaitu dengan investasi reksa dana. Selain mudah karena paling cocok untuk pemula, investasi reksa dana bisa dimulai dengan modal awal yang sangat terjangkau, semisal melalui supermarket reksa dana online bernama IPOTFUND besutan PT Indo Premier Sekuritas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline