Lihat ke Halaman Asli

5 Jurus Kece Amankan Duit Saat Puasa

Diperbarui: 6 Mei 2019   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya hidup modern: Bukber di tempat-tempat gokil (Foto: Shutterstock)

Kenapa duit Gue harus diamankan saat puasa? Itu mungkin pertanyaan yang Loe batinkan begitu membaca judul tulisan ini. Memang apa yang sedang terjadi?  Benar-benar harus diamankan? Yup, 100% YA. Saat Ramadhan (puasa) adalah saat untuk sedikit lebih irit, bukannya menghambur-hamburkan duit untuk bukber (buka bersama) dan belanja online karena memang lagi banjir diskon.

Tak sebatas untuk irit-iritan semata, kesehatan keuangan memang harus benar-benar dijaga selama Ramadhan karena di akhir masa puasa sudah menanti banyak pengeluaran entah untuk biaya mudik, baju lebaran, kue kering, menu makanan hingga THR untuk keponakan.

Nah, biar benar-benar bisa irit di masa Ramadhan, terlebih sehat keuangan terjamin, alokasikan lah duit selama Ramadhan pada pos-pos yang tepat. Pos-pos mana saja itu?

1. Pos Rutin
Yang masuk pos ini tidak bisa ditunda-tunda alias mau tidak mau wajib dibayarkan. Pos ini meliputi tagihan listrik, internet, gaji asisten rumah tangga, hingga belanja dapur. Meski sedang menjalankan puasa sehingga butuh energi dan vitamin yang cukup saat buka puasa dan sahur, jumlah yang dikeluarkan tidak boleh berbeda dengan bulan-bulan biasanya. Untuk pos rutin ini usahakan agar jumlahnya tidak melebihi 40% dari gaji bulanan.

2. Pos Cicilan
Cilian atau utang termasuk pos keuangan yang sebaiknya tidak ditunda pembayarannya saat Ramadhan. Semakin ditunda, semakin berat beban keuangan dan terlebih bunga yang harus ditanggung. Pos-pos cicilan yang sebaiknya jangan ditunda yakni, cicilan rumah, cicilan kendaraan hingga kartu kredit. Karena ini termasuk cicilan wajib tiap bulan, jumlah ideal cicilan atau utang ini tidak boleh lebih 30% dari gaji bulanan.

3. Pos Investasi
Investasi itu hukumnya wajib dalam keuangan yang sehat. Besarnya bisa 10-15% penghasilan bulanan. Investasi yang paling mudah saat ini dengan imbal hasil yang lumayan gede karena di atas deposito adalah reksa dana. Investasi reksa dana kini gampang dinikmati, semisal dengan platform IPOTFUND dari PT Indo Premier Sekuritas, dengan hanya berbekal smartphone di tangan. Rasanya sungguh keterlaluan kalau bulan puasa ini tidak bisa investasi karena toh ada uang THR juga.

4. Pos Darurat
Idealnya minimal dana darurat disisihkan 5% dari gaji bulanan. Dana darurat saat puasa itu penting dialokasikan karena  namanya darurat, tentu alokasi duit ini untuk hal-hal yang masuk kategori darurat . Siapa pun pasti tidak tahu apa yang akan terjadi selama sebulan ini. Karena dana darurat ini harus likuid, kapan pun digunakan harus ada, makanya harus benar-benar disisihkan dari gaji atau penghasilan bulanan.

5. Pos Gaya Hidup
Pos gaya hidup ini sengaja ditaruh di bagian terakhir karena budget inilah yang harus diawasi dan ditekan seminim mungkin saat masa puasa. Jangan sampai gaya hidup justru mengacaukan kesehatan keuangan. Potensi gaya hidup membobol keuangan sangat besar karena bulan puasa seringkali dijadikan ajang acara reuni atau acara buka bersama dengan banyak pihak. Tanpa disadari, acara bukber di restoran atau kafe menguras keuangan, terlebih bagi mereka yang lapar mata. 

So, selama masa puasa ini tentu tak perlu berlebihan dalam pengalokasian dana untuk gaya hidup. Alokasi duit untuk pos gaya hidup ini maksimal 20% dari gaji bulanan. Kalau akhirnya memilih hidup bermewah-mewah, bukan tidak mungkin keuangan pada akhir masa puasa justru akan amburadul sehingga nggak happy saat menyambul Idul Fitri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline