Pada kuartal pertama biasanya banyak perusahaan membagikan bonus berdasarkan prestasi karyawan maupun kinerja perusahaan , kalau kamu sudah bekerja maksimal selama 1 tahun ini, tentu saat ini adalah saat yang tepat untuk menerima jerih payah kerja keras kalian. Disini kalian bisa melihat seberapa besar perusahaan menghargai hasil jerih payah kerja kalian selama 1 tahun belakangan, untuk itu apakah kalian sudah punya rencana bagaimana memanfaatkan bonus tersebut? Untuk belanja, untuk foya-foya, atau untuk menutup kebutuhan rutin keluarga maupun pribadi?
Tentu saja, kalian yang paling berhak memutuskan rencana memberdayakan bonus tersebut. Namun, ada baiknya, jangan menghambur hamburkan rezeki sekadar untuk memuaskan nafsu, ada baiknya bonus tahunan diinvestasikan, agar tidak lenyap begitu saja. Namun, kalian harus cermat memilih cara dan sarana yang tepat sebagai ladang investasi uang bonus tersebut, nah sebelum menginvestasikan bonus, saran penting untuk kalian adalah sebagai berikut :
1) Lunasi utang
Sebelum membelanjakan habis bonus, sebaiknya kalian menilai bagaimana rapor keuangan pribadi terlebih dahulu. Kalian bisa menggunakan dua kategori untuk menilai kondisi keuangan pribadi: biru atau merah. Yang dimaksud dengan rapor biru adalah bila beban utang yang harus dibayar setiap bulan tidak lebih dari 30% total penghasilan bulanan. Sebaliknya, bila beban utang kalian setiap bulan melebihi 30% dari total penghasilan bulanan yang diterima, keuangan kalian masuk rapor merah lho.
Jika kalian termasuk orang dengan rapor merah, sebaiknya bonus akhir tahun diprioritaskan untuk membayar utang. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa melunasi utang sebenarnya bagian dari investasi. Melunasi utang lebih awal dari jatuh tempo dapat menolong terhindar dari beban berat seperti denda dan pembengkakan utang akibat bunga kredit. Lebih baik melunasi utang yang dimiliki. Ini dapat membantu mengurangi beban keuangan di masa depan.
Kalau utang sangat banyak, buatlah prioritas pembayaran utang. Utang yang mendapat prioritas pertama sebaiknya adalah utang produktif, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) atau utang untuk kegiatan usaha. Apalagi utang seperti ini sensitif terhadap kenaikan besar bunga kredit bank. Setelah itu, alokasikan juga dana untuk membayar utang pemakaian kartu kredit.
2) Sisihkan untuk dana darurat
Dana darurat adalah komponen penting dalam perencanaan keuangan. Kalian wajib mengalokasikan dana darurat untuk kebutuhan dana mendesak. Misalnya jika tiba-tiba sakit, kecelakaan, dan sebagainya. Bagi yang masih single, sebaiknya kalian punya dana darurat setara tiga bulan pengeluaran rutin. Bila sudah menikah, sebaiknya punya dana darurat setara enam bulan pengeluaran rutin.
3) Sisihkan untuk diri sendiri
Kalau kalian sudah mengalokasikan dana untuk bayar utang dan kebutuhan dana darurat sudah cukup, nah saatnya menyisihkan sebagian dana bonus untuk kesenangan pribadi, tidak ada salahnya memanfaatkan bonus untuk memanjakan diri, baik untuk belanja atau liburan. Namun hati hati kalian harus bijak memanfaatkannya ya!
4) Modal investasi