Lihat ke Halaman Asli

Tiga Penyebab Keuangan Generasi Millennial Amburadul

Diperbarui: 27 November 2017   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: shutterstock.com

Kemampuan mengelola keuangan bagi masa depan generasi milenial sangat penting. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa generasi milenial itu sangat minim kemampuan keuangannya. Mereka tidak memiliki prioritas tabungan atau investasi. Kalau prtioritas ini tidak diubah, bukan tidak mungkin kondisi keuangan milenial di hari tua akan memprihatinkan. Bagaimana pun juga, jaminan keuangan di hari tua itu sepenting kebahagiaan di usia senja itu sendiri. So, jangan sampai di masa muda foya-foya, di hari tua jadi merana. Berikut ini 3 penyebab keuangan generasi milenial boleh dikata amburadul:

1. Suka Nongkrong

Kebiasaan milenial yang bisa menguras kantong saku yaitu nongkrong yang tak terkendali. Akibatnya, mereka acapkali mengaku tidak bisa menabung, apalagi investasi dengan alasan benar-benar tidak punya uang lebih. Selidik punya selidik, kebanyakan pengeluaran habis untuk nongkrong di kafe sepulan kantor atau pulang kuliah. Tragisnya, ini bisa dilakukan setiap hari. Bisa dibayangkan, kalau sekali nongkrong menghabiskan uang Rp.50.000-100.000 maka per bulan bisa menghabiskan 1 juta-2 juta. Jumlah ini tentu hanya dihitung berdasarkan hari kerja saja, belum nongkrong di saat weekend. Kesimpulannya: tidak mengherankan kalau milenial ini tidak bisa menabung atau investasi.

2. Suka Hangout

Pengalaman adalah prioritas bagi milenial. Tak mengherankan, mereka banyak menghabiskan uangnya untuk jalan-jalan (travelling) mencari pengalaman baru. Prioritas mereka adalah mendatangi tempat baru dan selanjutnya memamerkannya di media sosial. Prioritas semacam ini tentu menguras keuangan milenial.

3. Update Gadget

Status sosial milenial tidak terletak pada kunci mobil atau rumah (kepemilikan mobil dan rumah), tetapi gadget. Tak mengherankan, mereka ini suka mengupadte gadgetnya setiap saat mereka mau. Terkait dengan mobil dan rumah, milenial punya solusinya yaitu memilih untuk menyewa apartemen dan menggunakan transportasi online. Sewa-menyewa dan transportasi online makin praktis berkat gadget di tangan.

Tiga alasan di atas jelas mengancam masa depan keuangan para milenial. Padahal, kebutuhan hidup mereka di masa depan tidak jauh beda dengan generasi-generasi sebelumnya yaitu generasi x dan generasi baby boomer. So, biar keuangan di masa depan terjamin, tak ada salahnya para milenial yang mengalami kesulitan untuk mengelola keuangannya memanfaatkan platform-platform modern seperti IPOTPAY.

Begitu dana didepositkan di platform ini, uang akan dikembangkan dan ditempatkan secara otomatis di reksadana pasar uang yang memberikan imbal hasil jauh di atas bunga tabungan dan deposito yaitu 7-10% pertahun. Tak hanya itu saja, uang yang disimpan platform ini sangat fleksibel sehingga bisa ditarik kapan saja untuk kebutuhan-kebutuhan milenial. So, tak ada salahnya menyimpan uang di platform modern dengan return tinggi untuk mengamankan masa depan dan menambah pemenuhan kebutuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline