Lihat ke Halaman Asli

Kecerobohan dalam Investasi Saham itu Spekulasi Alay dan Lebay

Diperbarui: 11 September 2017   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaku saham yang malas dan sengaja tidak melakukan analisa atas risiko  bukan lagi investor, melainkan seorang spekulator atau lebih cocok  disebut dengan gambler.

Salah satu kecerobohan dalam investasi saham yaitu spekulasi yang berlebihan alias lebay. Padahal investasi bukanlah spekulasi yang mengabaikan kontrol. Investasi mensyaratkan pelaku mengetahui risiko sehingga mampu meminimalisirnya. JIka tidak ada upaya mengontrol dan meminimalisir risiko maka yang awalnya dianggap investasi justru sesat menjadi spekulasi.

Pelaku saham yang terjebak menjadi spekulan biasanya mereka yang demen dengan saham gorengan tanpa tahu isi dan apa yang terjadi di baliknya. Banyak dari mereka hanya berspekulasi dengan dan terjebak dengan saham yang digoreng dan diangkat tinggi-tinggi. Orang-orang berbondong-bondong membelinya. Namun apa daya, harga pun jatuh dan tak pernah naik lagi. Kerugian pun dialami mereka yang hanya ikut-ikutan membeli tanpa kontrol.

Pelaku saham yang malas dan sengaja tidak melakukan analisa atas risiko bukan lagi investor, melainkan seorang spekulator atau lebih cocok disebut dengan gambler. Nah, biar Anda tidak rugi, berikut ini 4 tips supaya tidak terjebak menjadi spekulator:

1. Hindari saham gorengan

tinnhanhchungkhoan.vn

Saham murah meriah yang tidak jelas fundamentalnya ini bisa melejit tinggi secara tiba-tiba, tetapi juga bisa langsung jatuh secara tiba-tiba. Biasanya,  di baliknya ada pelaku yang menggoreng sehingga orang terjebak untuk ikuti arus si penggoreng.

2. Temukan saham dengan fundamental baik

www.mediapost.com

Biasanya ini adalah saham Blue Chip. Perusahaan ini dikenal publik dengan usaha yang jelas tidak banyak utang dsb. Berbeda dengan saham gorengan, saham blue chip memang tidak terlihat menarik karena pergerakan harganya yang lambat

3. Ikut-ikutan

www.aljazeera.com

Investor pemula yang hanya ikut-ikutan membeli saham tertentu karena pengaruh orang lain bakal besar penyesalannya dibanding dengan mereka yang mau melakukan analisa terlebih dahulu. Dengan begitu kita memiliki alasan yang kuat mengapa kita membeli saham tertentu.

4. Minimalkan Fasilitas Margin

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline