Lihat ke Halaman Asli

Seto Wicaksono

TERVERIFIKASI

Recruiter

Menjadi Spesialis atau Generalis: Sebuah Panduan untuk Menentukan Fokus Pilihan Berkarir

Diperbarui: 19 Agustus 2024   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi berkarir | Freepik/Drazen Zigic via Kompas.com

Dalam dunia kerja, sebagian fresh graduate dan/atau pekerja aktif sampai dengan saat ini masih ada yang bimbang menentukan jenjang karir untuk jangka panjang. Ada yang memilih berkarir linier sesuai dengan latar belakang pendidikan sekaligus pengalaman sebelumnya.

Ada juga yang lompat dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya tanpa perhitungan yang matang---yang penting bisa mencoba banyak hal baru. Bahkan, karena tidak punya banyak pilihan, sebagian lain berpikir, masih bekerja saja sudah syukur.

Apakah hal tersebut salah? Tidak sama sekali. Sebab, selain didasari oleh pilihan masing-masing, dalam dunia kerja atau berkarir ada istilah spesialis dan generalis. Keduanya sama-sama baik. Keduanya punya peluang yang sama bagusnya bagi siapa pun, menyesuaikan minat masing-masing.

Secara teknis, sederhananya, spesialis adalah mereka yang fokus dan tertarik menekuni satu bidang tertentu secara mendalam. Sedangkan generalis, punya atau tertarik menguasai beragam kemampuan. Bahkan, nggak jarang tipe generalis memahami cara kerja lintas divisi dalam satu perusahaan.

Itulah kenapa, tipe generalis dianggap sesuai untuk dijadikan atasan di perusahaan. Sebab, wawasan sekaligus kemampuan yang dimiliki dari pekerjaan satu dengan lainnya sangat dibutuhkan untuk memahami deskripsi pekerjaan, aturan main, dan delegasi di lapangan.

Jika kalian masih bingung menentukan jenjang karir seperti apa dalam dunia kerja yang akan dipilih, saya punya beberapa saran untuk kalian baik para fresh graduate maupun pekerja aktif.

Pertama, luangkan waktu untuk menentukan pilihan antara spesialis atau generalis

Momen ini cukup krusial dan akan menjadi landasan yang kuat. Sebab, ketika sudah menentukan antara spesialis atau generalis, tanpa disadari kalian akan punya visi dan misi dalam mewujudkan keinginan tersebut. Setidaknya, proses dan motivasi akan terarah. Tidak lagi ada dalam situasi limbung.

Langkah paling mudah untuk menentukan kalian cenderung menyukai spesialis atau generalis, bisa dengan cara mengingat, merasakan, atau praktik langsung.

Apakah kalian lebih menyukai pekerjaan yang fokus di satu bidang saja sampai betul-betul memahami akar persoalannya, paham bagaimana cara mengatasi dan memberi solusi, hingga mengimplementasikan suatu pencapaian dari hal tersebut, maka menjadi spesialis bisa dijadikan pilihan. Muara untuk tipe ini adalah expertise atau orang yang ahli di satu bidang yang ditekuni.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline