Lihat ke Halaman Asli

Seto Wicaksono

TERVERIFIKASI

Recruiter

Tipe-tipe Peserta dalam Diskusi Menulis Online dan Ragam Pertanyaan yang Diajukan

Diperbarui: 11 Maret 2021   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mengikuti zoom meeting: Zoom via Tirto.

Setahun belakangan, utamanya di waktu senggang, saya punya hobi baru, yaitu menjadi peserta diskusi online tentang dunia kepenulisan. Proses diskusi biasanya dilakukan melalui berbagai cara dan platform; WhatsApp grup, Zoom, Google Meet, dan lain sebangsanya.

Selama saya mengikuti diskusi online tentang tulis-menulis, rasanya menyenangkan sekali. Selain bisa menambah ilmu dan wawasan, juga bisa brainstorming dengan para penulis atau kontributor media online di wilayah lain, tentang bagaimana caranya mendapat ide tulisan yang sederhana. Selain itu, saya juga mendapatkan beberapa kenalan baru yang bisa diajak berdiskusi. Entah melalui media sosial atau WA grup.

Dari beberapa diskusi online yang pernah saya ikuti, ada sesuatu yang menjadi sorotan. Dikatakan penting, ya nggak penting-penting amat. Namun, dibilang nggak penting pun, rasanya penting. Sebab, masih berkaitan dengan keberlangsungan suatu diskusi online.

Bahkan secara perlahan, saya sampai melakukan observasi kecil-kecilan sewaktu proses diskusi menulis online berlangsung. Hal yang saya maksud adalah, setidaknya ada lima tipe peserta yang biasanya ada dalam diskusi menulis online, serta jenis pertanyaan yang diajukan.

#1 Willing to learn

Tipe peserta seperti ini adalah mereka yang betul-betul ingin belajar ketika mengikuti diskusi. Memerhatikan pemateri dengan baik dari awal hingga akhir, juga mengajukan pertanyaan untuk sesuatu yang bisa meningkatkan kemampuan diri sekaligus menjadi insight bagi peserta lainnya.

Menghargai apa yang disampaikan oleh pemateri, juga menjaga attitude selama diskusi berlangsung, seakan menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan.

#2 Mengajukan pertanyaan retoris

Saya perhatikan, tipe peserta seperti ini sebetulnya hanya ragu, sekadar ingin memastikan, atau mendapatkan konfirmasi, apakah sesuatu yang dilakukannya sudah berada di jalur yang benar atau belum. Tentu saja hal ini tidak salah selama dipraktikan secara baik-baik dengan porsi yang pas. Sebab, di sisi lain, jika terus menerus dilakukan, kesan yang didapat malah seperti ingin mengetes wawasan atau ilmu dari pembicara atau pemateri.

#3 Menggurui/mendikte

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline