Ada beberapa serangga yang menyebalkan bagi saya sampai dengan saat ini dan terkadang membuat risih.
Nyamuk salah satunya, terutama di cuaca seperti saat ini. Selain membuat banyak bentolan dan gatal, suara nyamuk di malam hari menjelang tidur selalu menganggu. Apalagi saat mati listrik, rasanya begitu menyebalkan. Bahkan beberapa jenisnya bisa dianggap berbahaya.
Selain nyamuk, serangga menyebalkan lain adalah lalat. Rasanya banyak orang yang sepakat bahwa lalat adalah salah satu serangga yang jorok karena hampir selalu hinggap di banyak tempat kotor, kemudian seringkali mendarat di beberapa makanan yang sedang disajikan. Kalau sudah begini, rasanya bikin risih banyak orang, termasuk saya.
Diantara sekian banyak serangga, entah kenapa yang paling mengganggu bagi saya adalah kecoak. Serangga dari ordo blattodea ini memiliki kurang lebih terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 famili.
Sebetulnya sih, kecoak ini tidak menakutkan sama sekali. Namun, sadar atau tidak pergerakannya selalu membuat risih.
Jika diusir kok ya sulit sekali menghindar dan nggak ada takutnya. Dengan cara menghempaskan kaki, misalnya, bukannya menjauh eh malah semakin mendekat.
Dihentak pakai sandal atau sapu, yang ada malah gerak nggak beraturan. Paling menyebalkan selagi berhadapan di kamar mandi, karena ruang gerak sempit, sehingga sulit untuk menghindari pergerakan random kecoak.
Meskipun begitu, perlu saya tegaskan, saya (mungkin juga banyak orang lain di luar sana) tidak takut dengan kecoak, hanya jijik dan risih dengan pergerakannya.
Apalagi saat kecoak sedang berterbangan. Entah kenapa pergerakan mereka semakin random dan nggak karuan saat terbang. Mendekati siapa pun sesuka hati.
Memangnya para kecoak ini nggak tahu, saya, juga beberapa manusia yang lain risih dengan pergerakan mereka khususnya saat terbang?!
Terkadang, saya merasa serba salah jika harus berhadapan dengan kecoak. Dihempaskan atau diusir pakai sapu nanti lekas kembali lagi, namun jika disemprot dengan racun serangga pun terkadang tidak cukup sekali, harus berkali-kali semprotan hingga akhirnya benar-benar mati, tidak bergerak sama sekali