Lihat ke Halaman Asli

Seto Wicaksono

TERVERIFIKASI

Recruiter

Cerita Seorang Staf HRD dalam Keikutsertaan Job Fair

Diperbarui: 22 April 2019   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pencari kerja yang antusias mengikuti job fair di kawasan Bekasi, Jumat, 05 April 2019.

Setiap HRD atau tim Rekrutmen, pasti sudah merasakan suasana job fair, semacam keharusan, karena salah satu "asupan data" bagi HR Rekrutmen adalah job fair. Kegiatan ini biasa dikenal juga dengan sebutan bursa kerja, yang biasa melaksanakan atau menjadi panitia adalah instansi pemerintah atau EO (Event Organizer). Banyak lulusan baru atau sudah berpengalaman yang bisa dikatakan potensial ketika job fair.


Selain itu, banyak juga pencari kerja yang terlihat "nothing to lose" sewaktu datang ke job fair. Pernah saya memerhatikan satu pencari kerja, hanya berlalu-lalang di antara booth sembari membawa map cokelat lamaran, sampai akhirnya acara job fair selesai.

Menarik, karena di job fair selalu bertemu beberapa tipe pencari kerja. Ada kandidat yang betul-betul niat mencari dan mendapatkan pekerjaan, sehingga semua posisi dia lamar, semua booth perusahaan dia datangi.

Lalu ada kandidat yang selektif memilih perusahaan dan posisi yang di lamar, jadi tidak semua booth dia datangi, hanya posisi tertentu yang diapply, yang terakhir ada kandidat datang ke job fair hanya untuk jalan-jalan, liat-liat booth saja.

Bagi lulusan baru dan hanya jalan-jalan di job fair, saya curiga mereka datang agar mendapatkan uang jajan dari orang tua, yang penting keluar rumah, dapat uang dari orang tua, yang penting terlihat sudah berusaha cari lowongan kerja. Untuk orang tua yang baca tulisan ini, mungkin bisa jadi masukan yang lumayan berharga. Tentu, ini hanya intermezzo dari saya.

Bagi kandidat yang antusias mencari peluang kerja, biasanya akan tertarik untuk sekadar bertanya ke HRD yang jaga di booth, tentang profil perusahaan, tersedia lowongan apa saja, bagaimana sistem kerjanya, apa saja deskripsi kerja pada lowongan tersebut, dan lain sebagainya.

Ada pencari kerja yang datang dengan orang tuanya, yang semangat justru orang tuanya, "ayo, dek, coba di sini. Coba aja dulu, siapa tau rezeki, ya, Mas?" Tanya sang Ibu ke saya.

Pernah suatu ketika, ada pencari kerja yang unik, melipir perlahan ke booth, lalu hanya bertanya, "Mas, ada lowongan, ya?" Selesai, hanya seperti itu saja, setelah itu dia pindah ke booth lain.

Lalu pernah di kantor sedang ada lowongan kerja untuk penempatan di Malaysia dan pada kesempatan job fair, ditayangkan info tersebut, ada pencari kerja yang tanya,

"MAS, INI PENEMPATANNYA BETUL DI MALAYSIA YANG NEGARA TETANGGA ITU? YANG LUAR NEGERI ITU YA MAS?!" Sengaja saya ketik capslock karena dia bertanya dengan semangat menggebu-gebu alias antusias.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline