Lihat ke Halaman Asli

Y SETIYO HADI

Mandiri Sebagai Pedagang, juga sebagai Juru Pelihara, serta aktif dalam komunitas dan berkarya dalam tulisan

Indonesia adalah Pusat

Diperbarui: 25 Desember 2023   13:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mandala Indonesia adalah Pusat (Koleksi Pribadi)

INDONESIA ADALAH PUSAT (INDU / BINDU) – REINTERPRETASI ASAL USUL KATA INDONESIA

ASAL USUL YANG SUDAH DIKENAL

Penjelasan tentang asal usul nama Indonesia  tercantum buku “Mohammad Hatta: Politik, Kebangsaan, Ekonomi (1927-1977)” yang salah artikelnya berjudul : “Tentang Nama Indonesia”. Ketika Indonesia dalam jajahan Kerajaan Belanda mengunakan istilah Nederlandsch-Indie, yang kemudian dialih bahasakan sebaga Hindia Belanda.

Penyebutan semula sebagai Oost-Indies dapat dilihat dari penamaan kumpulan dagang Belanda yang menyebut dirinya sebagai Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Berawal dari persaiangan antar perusahaan dagang di Negeri Belanda, Parlemen Belanda (Staten General) pada tahun 1598 M mengusulkan perusahaan-perusahaan dagang tersebut digabung dalam satu persarikatan. Usulan ini dapat direalisasikan pada bulan Maret 1602 dengan terbentuknya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) (Sarikat Dagang India Timur).

Pada 1598, parlemen Belanda (Staten Generaal) mengusulkan perusahaan yang saling bersaing itu digabung menjadi sebuah kongsi dagang. Maka pada Maret 1602, terbentuklah Perserikatan Maskapai Hindia Timur, Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC).

Nama Indie ini kemudian dipakai untuk kepulauan Nusantara yang dikuasai Negeri Belanda dengan penyebutan Nederlandsche Indie (Indie milik Belanda). Sejak berakhirnya V.O.C. tahun 1799 M, sejak tahun 1800 M istilah Oost-Indische berupa menjadi Nederlandsche Indie. Kerajaan Belanda memakai nama Nederlandsch-Indie untuk wilayah jajahannya di Nusantara.

Istilah “Indonesia” muncul untuk pertama kalinya dalam majalah ilmiah tahun Journal of the  Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) yang terbit di Singapura pada tahun 1859. Penulis dari artikel jurnal tersebut James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl, dua orang Inggris.

Penamaan Indie, pada masa colonial V.O.C. sampai pertengahan abad 19 Masehi seringkali tertukar dengan nama tempat lain, yaitu: Negara India. Kedua ilmuwan Inggris, Logan dan Earl, berpikir daerah jajahan Belanda ini perlu diberi nama sendiri.

Earl mengusulkan dua nama, yaitu: Indunesia dan Melayunesia. Earl sendiri lebih memilih Melayunesia, sedangkan Logan memilih istilah Indunesia (pakai “u”) yang pada kemudian hari mengganti dengan Indonesia (pakai “o”).

Aldolf Bastian, etnolog Jerman, mempopulerkan istilah Indonesia dalam bukunya Indonesien Oder Die Inseln Des Malayischen Archipels dan Die Volkev des Ostl Asien (1884).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline