Lihat ke Halaman Asli

Kisah Bus Surat

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1409676012919074094

Malam itu jalan-jalan di Kantor Pos depan Alun-alun Jember. Memang tidak ada yang istimewa, hanya melepas jenuh dengan jalan-jalan di ruang terbuka.

Mata ternyata tidak bisa diajak kompromi tatkala terlintas sesuatu yang unik. Di kelopak mata terlintas sebuah obyek kotak berwarna oranye yang teronggok di depan Kantor Pos Besar Jember.

Warna oranye menandakan khas dari Kantor Pos Besar Jember. Para pengirim surat alias “Pak Pos” dikenal sebagai Pasukan Oranye. Ribuan orang lalu lalang setiap harinya tidak peduli dengan adanya dua buah bus surat “oranye” yang tertanam di dekat dua pintu masuk Kantor Pos Besar Jember.

Kedua kotak menjadi monumen yang masih kokoh berdiri menandakan keangkuhan Dinas Pos di masa lalu terdapat tulisan “DIEPENBROCK & REIGERS.ULF 1919”. Tulisan ini menunjukkan pabrik yang memproduksi kedua kotak bus surat berwarna oranye tersebut. Hasil telusur, Diepenbrock & Reigers Ulf yang didirikan pada tahun 1754 di Negeri Kincir Angin Belanda adalah pabrik pengecoran dan memproduksi berbagai perlengkapan yang berasal dari besi dengan teknik pengecoran besi. Sedangkan tahun 1919 sangat memungkinkan merupakan tahun produksi.

Bagaimana kedua kotak baja tersebut yang diproduksi di Belanda tahun 1919 bisa terlempar jauh ke Jember? Keberadaan kedua kotak tidak dapat lepas dari sejarah perkembangan perpos-an di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jember.

14096761741909185564



Pada tahun 1885 telah terjadi surat menyurat melalui Kantor Pos Di Jember. Hal ini dibuktikan dari surat seperti pada gambar di atas. Ini berasal dari koleksi yang menunjukkan tahun 1885. (Y. Setiyohadi, 02 09 2014).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline