Lihat ke Halaman Asli

Setiyo Adi Nugroho

man jadda wa jadda

Jangan Jadikan Anak sebagai Tameng Pertengkaran di Rumah Tangga

Diperbarui: 15 Januari 2022   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat ini angka perceraian meningkat signifikan, anyak faktor yang menjadi penyebabnya, dan tidaklah mungkin proses perceraian begitu singkat, pasti ada proses cekcok/ pertengkaran didalamnya. yang menjadi miris jika anak diikutkan dalam proses pertengkaran tersebut. entah anak mendengar, melihat, atau dijadikan tameng didalamnya. seolah-olah orang tua ingin menunjukan kepada anak siapa yang paling benar didalamnya.

saya sempat membaca penelitian kepada anak yang selalu terlibat dalam pertengkaran orang tuanya, mereka (anak) menghendaki perceraian pada orang tuanya, mereka menginginkan kedamaian walau tidak dalam kebersamaan.

anak adalah buah hati cinta dari orang tua, karena emosi dan egois orang tua mereka jadi korban. tak seharusnya orang tua menuliskan hal yang buruk dalam kertas polos itu. mereka akan menjadi gangguan psikologis bahkan terganggu tumbuh kembangnya. apabila sampai beranjak dewasa akan menjadi karakter yang ditanamkan sejak kecil.

entah itu ibu maupun ayah, yang jelas anak lebih dekat sama ibunya dan ayahnya pun bukan tidak sayang maupun peduli. selesaikan masalah tanpa melibatkan anak walaupun harus berpisah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline