Lihat ke Halaman Asli

Noris Roby Setiyawan

Mahasiswa S1 Sosiologi FISIP UNS

Sejarah, Faktor, Pihak dan Dampak Prostitusi

Diperbarui: 23 Februari 2023   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

        Manusia sejatinya merupakan mahkluk sosial. Dimana dalam menjalani kehidupan maka akan selalu membutuhkan orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Berbagai kebutuhan mulai dari menuntut ilmu, makan, maupun seksual sekalipun.

Kebutuhan seksual sendiri merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari manusia, karena menjadi kebutuhan yang bersifat memberikan kepuasan dan kesenangan terhadap manusia itu sendiri melalui tersalurnya kebutuhan tersebut.

        Sejatinya kebutuhan seksual merupakan hal yang lumrah dan wajar apabila dilakukan dengan pasangan yang sudah terikat dalam pernikahan baik agama maupun tercatat oleh negara. Namun, seringkali dijumpai banyak pasangan yang melakukan hubungan seksual diluar ikatan pernikahan atau menggunakan jasa pemuas seks atau prostitusi.

Lantas apa itu prostitusi?

         Secara etimologis kata prostitusi berasal dari bahasa latin yaitu "pro-stituere" artinya membiarkan diri berbuat zina, melakukan persundalan,pencabulan dan pergendakan. Secara sederhana prostitusi dapat diartikan sebagai praktik hubungan seksual sesaat, yang kurang lebih dilakukan dengan siapa saja, untuk memperoleh fee atau bayaran. Mengutip buku yang berjudul "On The Spot: Tutur Dari Sarang Pelacur" karya Koentjoro Tahun 2004 mendefinisikan prostitusi sebagai kegiatan seks duluar nikah yang ditandai oleh kepuasan dari bermacam-macam orang yang melibatkan pria dilakukan demi uang dan dijadikan sebagai sumber penghasilan.

Sejarah Prostitusi

Praktik prostitusi sudah berlangsung selama ribuan tahun silam. Dalam paparan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ehsan Rostamzadeh dari Fakultas Hukum, Universitas Kebangsaan Malaysia menyebutkan bahwa prostitusi sudah mulai hadir pada tahu 4.000 tahun lalu di peradaban Mesir dan kemudian muncul di peradaban lainnya seperti Asyura, Babilonia dan Liberia. Di era kuno Prostitusi dilakukan sebagai sarana keagamaan.

Faktor Prostitusi

  • Faktor Ekonomi
  • Faktor Ekonomi menjadi salah satu faktor utama maraknya prostitusi dalam masyarakat. Mereka yang berkecimpung dalam penyediaan jasa tersebut menjadi sebagai sumber penghasilan mereka.
  • Lapangan Pekerjaan
  • Sulit dalam mencari pekerjaan menjadi salah satu faktor mengapa bisnis prostitusi ini terus ada. Menginggat jumlah penduduk Indonesia yang terus mengalami peningkatan dan tidak dibarengi terbukaanya lapangan pekerjaan dan kalo pun ada tidak semua orang bisa mengakses pekerjaan tersebut.
  • Budaya malas
  • Budaya malas berperan besar terhadap berkembangnya bisnis ini. Menginggat dapat menghasilkan uang dengan mudah tanpa bekerja yang lelah membuah bisnis prostitusi terlihat menjanjikan.

Pihak Terlibat

  • Mucikari

Mucikari merupakan induk dari prostitusi yang memberikan perlindungan, pengasuhan dan memasarkan pekerja seks atau PSK kepada konsumen.

  • Pekerja Seks atau PSK

PSK atau Pekerja Seks merupakan orang yang menjajakan dirinya atau memberikan servis jasa dalam bentuk pelayanan seksual kepada para calon konsumennya dan kemudian ia memperoleh bayaran atau upah berupa uang.

  • Pengguna jasa PSK
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline